Aher Akan Kangen Wartawan

TRANSINDONESIA.CO, BANDUNG – Tepat pada Rabu 13 Juni 2018, Ahmad Heryawan (Aher) mengakhiri jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat.

Memimpin provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia selama dua periode atau 10 tahun sejak 2008, Aher telah banyak menorehkan prestasi hingga menjadikan Jabar provinsi termaju di Indonesia.

Kini, untuk mengisi kekosongan, sesuai dengan radiogram Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo nomor 121.32/3694/Sj, Sekretaris Daerah Pemprov Jabar Iwa Karniwa ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Sehari-hari (Plh) Gubernur Jabar sampai dilantiknya Penjabat Gubernur.

Ahmad Heryawan saat perpisahan di Gedung Bandung, Rabu 13 Juni 2018.[IST]
Penyerahan dan penandatanganan dokumen dari Kemendagri tentang Plh Gubernur serta penandatanganan serah terima barang inventaris aset negara, telah dilakukan oleh Ahmad Heryawan dengan Iwa Karniwa, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu (13/06/2018).

“Tidak terasa ya hari ini tepat 10 tahun, banyak sekali kesannya ya, kebersamaan, saat-saat meresmikan sekolah, ceria dengan anak-anak, meresmikan jalan, listrik masuk desa, geopark Ciletuh, termasuk yang baru Bandara Kertajati dan banyak lagi kenangan-kenangan terindah ya,” ucap Aher.

Diakhir-akhir masa jabatannya, Aher sempat meresmikan sejumlah masjid di berbagai daerah yang telah selesai dibangun. “Tapi semalam kita masih meresmikan sejumlah masjid juga ya,” ujarnya.

Aher mengungkapkan, dari beberapa pembangunan fisik di Jabar yang paling menjadi cita-citanya adalah pembangunan masjid terapung Al-Jabbar. Masjid terbesar yang berlokasi di kawasan Gedebage Bandung tersebut kini sudah mencapai 30 persen dan terus digenjot pembangunannya. Aher berharap, walaupun sudah tidak menjabat Gubernur, dapat menjadi saksi pada peresmian masjid gagasannya yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2019.

“Diantara pembangunan fisik di Jabar itu yang paling masuk ke hati, paling tinggi nilainya dan betul-betul menjadi cita-cita saya adalah pembangunan masjid Al Jabbar yang sekarang sedang berlangsung sudah di posisi 30 persen kurang lebih. Mudah-mudahan nanti kita menjadi saksi selesai pada saatnya nanti,” ungkapnya.

Setelah tidak lagi menjabat Gubernur, Aher mengatakan akan menjalani rutinitas seperti mengajar, berkebun dan kegiatan sehari-harinya di rumah. Menurutnya, banyak lembaga-lembaga pendidikan yang telah menawarinya untuk mengajar.

“Aktivitas berikutnya saya besok mau mengajar, bertanam dan lain-lain. Banyak yang menawari saya dan ibu mengajar ya. Kemudian akan kembali ke rumah, beres-beres, nyuapin anak,” ucap Aher yang ditambahkan oleh sang istri Netty Prasetiyani Heryawan disampingnya.

Aher pun mengungkapkan kerinduannya akan suasana kebersamaan dan keindahan bangunan Gedung Sate sempat menjadi kantornya.

“Yang dirindukan dari Gedung Sate suasana kekeluargaan dan keindahannya ya, ini luar biasa diperindah dengan selesainya museum Gedung Sate,” katanya.

Tak lupa juga Aher berterima kasih kepada media khususnya para wartawan yang selalu meliputnya yang telah menjadi kontrol dalam setiap langkah pembangunannya.

“Selalu kangen sama teman-teman media yang selalu kritis dan tajam, kalau ga ada media juga kita ga ada kontrol, jadi terima kasih ya buat teman-teman wartawan,” katanya.

Walaupun sudah tidak menjadi Gubernur, namun Aher akan tetap menjadi penceramah atau khotib pada shalat idul fitri di lapang Gasibu 15 Juni nanti. Itu merupakan khotib terakhirnya atau ke 11 kalinya berturut-turut selama jadi Gubernur.

“Insya Allah saya besok khotib terakhir ya di Gasibu, itu khotib saya yang ke 11 kalinya selama menjabat Gubernur 10 tahun. Saya berkhutbah selama konsisten 10 tahun tidak pindah-pindah di Gasibu. Konsisten juga WTP tujuh tahun berturut-turut,” tuturnya.[DIN/TRS]

Share
Leave a comment