Bupati Labuhanbatu Hentikan Beasiswa, Ketua DPRD Tak Peduli Nasib Pendidikan Generasi

TRANSINDONESIA.CO – Bupati Labuhanbatu, Sumatera Utara, Pangonal Harahap, selama hampir dua tahun memin kabupaten penghasil kelapa sawit dinilai tidak memiliki kepedulian terhadap bidang pendidikan.

Dengan menghentikan bantuan beasiswa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan bantuan beasiswa berprestasi yang selama ini masuk dalam anggaran APBD Kabupaten Labuhanbatu, oleh mantan Bupati Tigor Panusunan Siregar, sangat mendorong mahasiswa lebih berprestasi dan membantu para orang tua untuk biaya kuliah.

Kini, mahasiswa yang memiliki indeks prestasi (IP) tinggi mulai prustasi, bahkan memotivasi yang selama ini didapat dari Pemkab Labuhanbatu pupus sudah.

Bupati Labuhanbatu Pangonal Harahap.[IST]
Dimana APBD untuk tahun anggaran 2017 yang sudah ketok palu dalam sidang Paripurna Kamis 9 Februari 2017, tidak ada lagi angggaran untuk bantuan beasiswa masuk PTN dan beasiswa prestasi.

“Alasan Pemkab Labuhanbatu karena pengelolaan SLTA sudah diambil alih provinsi Sumut. Padahal siswanya anak Labuhanbatu. Kami orang tua mahasiswa sangat menyanyangkan sikap Pemkab yang tidak lagi mengakomodir bantuan besiswa masuk PTN dan bantuan untuk masiswa prestasi tersebut. Sebab, selama ini dari perolahan bantuan besiswa tersebut, cukup membantu mahasiwa yang masuk PTN dan juga mahasiswa yang memiliki IP tinggi,” kata Rahmat Siregar kepada wartawan di Kota Rantauprapat, Labuhanbatu, akhir pekan kemaren.

Hal senda juga disampaikan orangtua mahasiswa lainnya, banyak diantara siswa yang lolos masuk PTN termotivasi belajar saat kepemimpinan Tigor Siregar.

“Mereka berlomba-lomba belajar untuk mendapatkan bantuan beasiswa yang berasal dari APBD tersebut. Karena mahasiswa ada yang sampai Rp5 juta sampai Rp7 juta per mahasiswa. Uang bantuan beasiswa tersebut bisa dimanfaatkan buat biaya uang kuliah dan bayar kos-kosan. Artinya, orang tua mahasiswa cukup terbantu. Tapi sekarang berbalik, seluruh biaya anak di Medan harus ditanggung oleh orangtua. Ini membuat anak tidak lagi terpacu belajar meraih prestasi,” kata HR Dalimunthe.

Selain Bupati, Ketua DPR Labuhanbatu Dahlan Bukhari yang merupakan satu partai itu sama-sama tidak pernha memikirkan dunia pendidikan.

“Bagaimana mau memikirkan dunia pendidikan, wong Ketua DPRD saja mantan preman dan tidak selesai kuliahnya. Kita sama-sama tahulah siapa Dahlan itu,” kata Badrun Harahap warga Labuhanbatu yang kini menetap di Kota Medan.[DON]

Share
Leave a comment