Dalang Makan Wayang, Apapun Lakonnya Dalang Pasti Menang

TRANSINDONESIA.CO – Dalam lakon pewayangan lazimnya dalang memainkan wayangnya.  Apapun lakonnya yang menang pasti dalangnya. Dalanglah yang membuat skenario, yang mengeluarkan, memainkan dan memasukkan kembali wayang-wayang ke dalam kotak.

Dalang yang memperoleh pujian, bayaran hingga ketenaran. Si lakon cerita akan hidup atau mati manut sang dalang. Wayang tidak akan bisa melawan dalang walau sang dalang ngaco atau melanggar pakem cerita.

Tatkala ada penyimpangan sang dalang yang selalu menang tiba-tiba memakan wayang yang dimainkanya, ia tidak peduli melawan pakemnya, tidak peduli itu dari kulit atau kardus, tak peduli makanan yang lain juga banyak. Napsu sang dalang memakan wayangnya. Sang dalang ingin menunjukkan kekuasaanya terhadap sang wayang.

ilustrasi
ilustrasi

Memakan wayang? Semua akan bertanya-tanya, apakah dalangnya gila ? Sang dalang terus saja melakukan ia tidak mempedulikan kelaziman, aturan, nilai-nilai, hukum dan moral sekalipun. Siapa berani melawan dalang-dalang Tatkala sang dalang ini semakin ngawur memakan wayang-wayangnya. Mungkin akan disayembarakan siapa yg berani dan membunuh sang dalang.

Dalang dalam kehidupan sosial kemasyarakatan menjadi analogi siapa actor-aktor intelektual, penyandang dana, atau yang akan memanen hasil dari sumber-sumber daya yang didominasinya. Sang dalang bisa saja menunjukkan powernya, untuk menekan, memaksa, mengancam, menakut-nakuti, membuat alas an-alasan pembenar, bahkan bisa saja menunjukkan kebenaran-kebenaran dan kesucian yang digunakan sebagai alat solidaritas dan legitimasinya.

Dalang ini tidak hanya wayang yang dimakannya bahkan, sampai kotak dan waranggononya juga ia telan mentah-mentah pun bisa dilakukan. Tiada welas asih lagi, rasa kemanusiaan dan keadilan diubahnya dengan ketamakkan akan Kuasa dan sumber daya.

Tanpa ragu dan malu, menghisap darah dan memakan hak hidup dan  kehidupan banyak orang. Yang penting bisa menang, senang dan puas meluluh lantahkan kehidupan.

Kekacauan akan menjadi sumber rejekinya? Ketakutan akan menjadi ladang perburuanya? Semakin kacau dan semakin ketakutan sang dalang bisa menunjukkan taringnya untuk bisa menguasai dan mendominasi apa saja.

Sambil berkacak pinggang, berteriak dengan lantang dan sebut saja namaku 3x ” dalang, dalang, dalang” semua akan tahu betapa hebat dan berkuasanya aku.[CDL13012017]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment