Asing “Bidik” Bandara untuk Dikerjasamakan

TRANSINDONESIA.CO – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihak asing mulai membidik bandara-bandara besar di Indonesia untuk dikerjasamakan. Budi mengatakan pihak asing tersebut di antaranya India, Korea Selatan, Prancis dan Jepang.

“Yang paling berminat itu India karena sudah intensif komunikasinya dan ingin menyasar Kualanamau, Labuan Bajo dan Yogyakarta selain Bali dan Jakarta,” katanya, kemaren.

Budi menyebutkan terdapat dua bandara yang ditawarkan untuk dikerjasamakan dengan asing, di antaranya Bandara Kualanamu, Medan dan Bandara Sepinggan, Balikpapan. “Saya juga sudah menginformasikan dengan Korea Selatan, Prancis, Italia dan Jerman, kalau sudah ada TOR (kerangka acuan kerja), kita adakan pemilihan,” katanya.

Bandar Udara Internasional Kualanamu.[DOK]
Bandar Udara Internasional Kualanamu.[DOK]
Terkait skema, dia menjelaskan terdapat dua pilihan, yaitu kerja sama pemerintah swasta (KPS) atau pembagian kepemilikan modal. “Kalau Kualanamu dan Balikpapan, kita memang beri kesempatan untuk KPS, bisa berbagi ekuitas, tapi untuk Bandara Soetta dan Bali hanya boleh ikut mengelola bagian dari kegiatannya saja,” katanya.

Meski demikian, lanjut dia, aturan kepemilikan modal masih mengacu pada undang-undang, yaitu 51 persen pemerintah dan 49 persen asing. Budi menambahkan persiapan kerja sama tersebut membutuhkan waktu satu tahun, termasuk untuk membahas skema perjanjian kerja sama dan sebagainya.

“Ini harus dinegosiasikan terlebih dahulu, misalnya 49 persen atau seharusnya Rp100 triliun, tapi di hanya mampu Rp50 miliar, ini harus dibicarakan,” katanya.[ANT]

Share
Leave a comment