5 Terduga Teroris Kelompok Kebumen Ditangkap Densus 88 di Setu Bekasi
TRANSINDONESIA.CO – Densus 88 Anti Teroris mengamankan jaringan teroris kelompok Kebumen, Jawa Tengah.
Lima orang terduga teroris itu ditangkap di Kampung Buaya, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat 18 Nopember 2016.
Densus 88 dibantu Polres Metro Bekasi dan Polsek Setu, tampak mengamankan dua lokasi tempat kejadian perkara (TKP) sebagai tempat tinggal teroris.
Sementara, di TKP 2 dan 3 di RT02/08, yang berjarak 1 kilometer dari TKP 1, petugas menggerebek tempat persembunyi di kontrak H Sakam, mengamankan SLH, 30 tahun, bersama dua orang rekannya.
Dari rumah kontrak tersebut, terduga teroris mengontrak 3 pintu. Para terduga teroris kelompok Kebumen itu belum berkeluarga diketauhi berinisial SLH dan dua rekannya, baru sekitar 2 mingguan mengontrak menggantikan WD yang pindah ke TKP 1.
Dari TKP 2 dan 3, para penghuninya diketauhi sudah pergi meninggalkan rumah sebelum Densus datang menggerebek.
Diduga pelaku yang diketauhi masih bujangan anak buah SLH yang berprofesi sebagai ojek online kabur begitu mengetauhi SLH dibekuk.
Dari rumah kontarakan yang sebelumnya ditempati SLH selama 5 bulan sebelum pindah ke kontarakan TKP 1.
Dari kontarakan TKP 2 dan 3, tampak angota Densus membawa sejumlah dokukemen yang dimasukan dalam kardus dan karung.
Dilokasi penggerebekan kedua, Waka Polres Metro Bekasi AKBP Putu Putera mengatakan, pihaknya mengamankan lokasi.
“Kita mengamankan lokasi, sedangkan penanganan langsung ditangani Densus,” kata AKBP Putu didampingi Kapolsek Setu AKP Agus Rohmat dan Kasi Humas Polsek Setu Aiptu Parjiman, di TKP dua.
AKBP Putu menyebut ada 5 terduga teroris yang diamankan di Mapolsek Setu.
“Untuk rincinya nanti Mabes Polri yang akan memberi keterangan. Polres dibantu Polsek hanya mengamankan wilayah kami agar semua pengungkapan yang dilakukan Densus berjalan dengan baik,” terangnya.
Pemilik rumah kontarakan di TKP 2, Haji Sakam kepada Transindonesia.co, mengatakan terduga WD sebelumnya mengontrak rumahnya.
“Dia ada sekitar 5 bulan mengontrak bersama istri dan tiga anaknya,” kata Sakam.
Lebih lanjut dikatakan Sakam, setelah WD pindah, kontrakannya diisi rekannya yang masih bujangan.
“Kontrakan WD digantikan teman-temannya yang bekerja menarik ojek online. Setiap harinya kalau kerja pergi pagi dan pulamg malam, sering juga teman-temannya datang termasuk WD masih sering datang,” katanya.
Menurut Sakam, dari KTP pengontrak semuanya berasal dari Kebumen.
Sampai berita ini diturunkan kelima terduga teroris masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Setu.[ISH/BEN]