16 Tahun Banten, Dekadensi Moral dan Kemiskinan

TRANSINDONESIA.CO – Banten adalah sebuah provinsi di Tatar Pasundan serta wilayah paling barat dari Pulau Jawa menjadi wilayah pemekaran dari Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2000 dengan keputusan undang-undang no 23 tahun 2000.

Secara geografis Banten merupakan jalur laut potensial yang sangat strategis, karena menghubungkan jalur Internasional dan Nasional lewat Selat Sunda sehingga dapat sangat memungkinkan menunjang perekonomian dari sistem kelautan dan perikanan.

Sedangkan dari segi pertanian tak kurang dari itu pun sebagai pemasok ideal karena sebagian warga Banten merupakam bekerja sebagai tani. Apalagi budaya dan wisata didaerah tersebut bisa dikatakan daerah ini kaya akan budaya terlebih lagi wisata dari pantai sampai pegunungan yang indah kedua aspek ini sangat bahu-membahu saling menopang menjadikan Banten sebagai kawasan ekonomi khusus.

Secara historis pun Banten pada masanya adalah sebuah kerajaan islam yang sangat berjaya dan memegang peranan penting disektor perekonimian di Pulau Jawa dan perlawanan terhadap penjajahan bangsa Belanda, dari berbagai aspek tersebut seharusnya dalam usia 16 tahun ini Banten mampu menjadi provinsi yang sangat maju dan sebagai pioner bagi provinsi lain.

Provinsi Banten.[IST]
Provinsi Banten.[IST]
Namun pada kenyataannya hal itu tidak searah dengab yang semestinya terjadi, Banten saat ini masih tertinggal dan merangkak berkembang untuk mencapai kemajuan, ada apa dengan Banten yang merupakan daerah potensial ini? Pertanyaan ini layak dilayangkan mengingat sangat aneh jika daerah yang sangat kaya akan sumber daya alam dan strategis ini belum mencapai klimaks kemajuannya.

Bisa dikatakan setiap fasilitas tergantung bagaimana pemilik tersebut memakainya jika dia memakai untuk kebaikan ,perubahan serta kemajuan maka ia akan mendapatkan sesuatu yang baik dari usahanya begitu pun sebaliknya, ya sepertinya begitu yang terjadi didaerah ini orang-orang yang duduk disinggasana diatas sana sangat inividualis mereka sibuk mempertebal kantung-kantung pribadinya sendiri tanpa memikirkan dampak bagi rakyatnya saat ini dan nanti.

Alih-alih menjadi provinsi termaju daerah ini malah menjadi daerah terkorup menurut data ICW bersama dua daerah lainnya sehingga Komisi Kemberantasan korupsi (KPK) melakukan pendampingan untuk mencegah semakin banyak uang Negara jadi ‘Bancakan’ korupsi.

Apalagi beberapa tahun yang lalu merupakan tahun yang sangat kelam bagi Banten karena akar Dinast yang sangat kuat melakukan intervensi dalaam tubuh pemerintahan sehingga menimbulkan berbagai polemik seperti Kolusi,Korupsi dan Nepotisme (KKN) yang sangat berkepanjangan dmpaknya membuat carut-marutnya pemerintahan Banten, tapi pada akhirnya Dinasti korup ini dapat tergoyahkan dengan ditangkapnya sejumlah personil dari dinasti yang korupsi.

Pada saat ini Banten yang sudah mencapai umur 16 tahun, akan tetapi hal ini belum bisa membawa daerah itu menjadi lebih baik, dekadensi moral, angka kemiskinan, penganguran dan lain sebagainya masih sangat banyak yang harus dibenahi. Oleh karena itu pemerintah Banten harus melakukan manuver agar semuanya dapat terorganisir dengan baik. Ini merupakan PR besar bagi pemerintahan Banten kedepannya.

Tahun depan, akan di adakan pesta politik diberbagai daerah di Indonesia tidak terkecuali Banten, hal ini menentuan keputusan sakral masing-masing warga akan bagaian dan dipimpin sosok seperti apa nantinya Banten. Untuk itu masyarakat harus jeli dalam menentukan pemimpinnya bagi masa depan rakyat, masyarakat harus melihat dari berbagai sudut pandang dan latar belakang pemimpin tersebut agar nantinya tidak menyesal dikemudian hari, jangan sampai tersungkur ke dalam money politik karena suara bagi revolusi tidak bisa dibeli dengan harga.

Maka dari itu masyarakat Banten wajib mempunyai kesadaran dan kepekaan meski di iming-imingi oleh pihak tertentu dengan rayuan politik yang sangat menggiurkan tapi rakyat harus mempunyai sikap untuk membangun Banten lebih jaya dan memilih pemimpin yang berkualitas untuk kebangkitan Banten.

[Romi Romansyah – Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pengurus HMJ SKI, Kader HMB Jakarta]

Share
Leave a comment