Warga Karo Mulai Terjangkit ISPA

TRANSINDONESIA.CO – Plt Kadis Kesehatan, Johanes Sitepu, menyatakan, paparan abu vulkanik gunung Sinabung yang terjadi sejak beberapa hari ini berdampak terhadap gangguan kesehatan masyarakat.

Terutama mengakibatkan iritasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang ditandai dengan batuk – batuk.

Namun demikian kata Johanes, sampai  Sabtu 27 Agustus 2016 siang, belum ada laporan dari Puskesmas wilayah yang terpapar abu vulkanik Sinabung adanya peningkatan penderita ISPA yang datang berobat ke Puskesmas. “Mungkin beberapa hari kedepan baru ada peningkatan karena kejadiannya masih baru,” ujarnya.

Pasar buah Berastagi terlihat sepi akibat Gunung Sinabung terus meletus.[BAY]
Pasar buah Berastagi terlihat sepi akibat Gunung Sinabung terus meletus.[BAY]
Menyinggung tentang sejumlah warga yang mengalami batuk – batuk  sejak beberapa hari ini, menurut Johanes  hal  tersebut bisa terjadi akibat perubahan cuaca dimana di kawasan tersebut sudah lama tidak turun hujan.

Namun sejak beberapa hari lalu hujan mulai turun bersamaan  abu vulkanik Sinabung  dengan udara yang cukup dingin.

Untuk menghindari  terjadinya gangguan kesehatan akibat abu vulkanik gunung Sinabung, dr Johanes menghimbau agar warga yang mengadakan aktivitas di luar rumah sedapat mungkin menggunakan pelindung atau masker. Sedangkan bagi warga yang menderita sakit atau mengalami ISPA supaya segera berobat ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Wirna salah satu siswa sekolah Masehe Berastagi yang pulang sekolah tidak mengunakan masker mengatakan, kalau dirinya bersama rekan lainnya tidak takut akan penyakit ISPA yang akan dideritanya.

“Kami sudah biasa mengalami hal seperti ini, jadi kami hanya bisa waspada pada kesehatan sendiri. Meski tidak memakai masker, baik pergi sekolah dan pulang sekolah atas dampak abu vulkanik yang melanda Berastagi,” ucapnya.

Sementara data diterima dari kantor Pemantau Gunung Api (PGA) Sinabung mulai jam 00:00 – sampai 06:00 WIB. Cuaca mendung -hujan, angin perlahan ke arah tenggara – timur, suhu udara 17-18°C, gunungapi tertutup kabut. Terjadi hujan gerimis dari jam 05:00 – 06:00 WIB.

Trans Global

Seismik 14 x Guguran am: 6 – 57 mm, Lg: 21-353 detik.

8 x LF am: 4-61 mm, Lg: 6-25 detik.

4 x Hybrid am: 2-6 mm, Lg: 5-8 detik.

1 x VA am: 21 mm, Lg: 10 detik. S-P: 1 detik.

Sementara dari jam 06:00 – 12:00 WIB. Cuaca berawan – mendung, angin perlahan – sedang ke arah tenggara -timur, suhu udara 17-28°C, gunungapi jelas – tertutup kabut. Asap putih tebal tinggi 100 meter. Terjadi 1 kali erupsi dengan tinggi kolom abu 2000 meter.

Seismik, 1 x Erupsi am: 32 mm, Lg: 320 detik. 7 x Guguran am: 2-35 mm, Lg: 16-84 detik. 1 x Hybrid  am: 3 mm, Lg: 12 detik.

3 x Hembusan am: 6-40 mm, Lg: 16-28 detik.1 x VB am: 20 mm, Lg: 14 detik. 1 x VA am: 4 mm, Lg: 7 detik. S-P: 1.3 detik. Dengan status Awas (level IV).

Dimanan masyarakat, dan pengunjung, wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan masyarakat dalam jarak 7 km untuk sektor selatan – tenggara, dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta dalam jarak 4 km untuk sektor utara – timur Gunung Sinabung agar dievakuasi ke lokasi yang aman.  Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sunga yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.[Bay/Don]

Share