LP3i Penuhi Tantangan Menaker Kurangi Badai Pengangguran
TRANSINDONESIA.CO – Pendiri LP3i (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia), Syahrial Yusuf menyambut baik permintaan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dakhiri yang meminta perguruan tinggi untuk memperbaiki relevansi perguruan tinggi saat ini yang masih dirasa masih belum menjawab tantangan kebutuhan industri kerja.
Syahrial menilai perguruan tinggi sekarang memang kurang relevan hadapi kebutuhan industri kerja dan hal itu sudah disadarinya sejak lama. Untuk itu, ia menilai institusi LP3i hadir sejak dulu selama 27 tahun ini arah dan tujuannya ialah menjawab tantangan yang demikian dan ini justru berhasil menjawab kegelisahan Menaker.
“Idealnya, perguruan tinggi itu harus relevan menghasilkan lulusan yang punya kompetensi sesuai kebutuhan industri. Gimana nggak makin membludak jumlah penganggurannya kalau lulusannya tak sesuai kebutuhan industri,” terang Syahrial di Jakarta, Senin 15 Agustus 2016.
Diakuinya, fenomena kemunculan tren membludaknya populasi pengangguran, terutama pengangguran terdidik kian mencengangkan. Dimana lulusan baru terus tumbuh dan tak terserap lantaran banyak yang tak sesuai tuntutan industri menyebabkan ketimpangan kompetensi lulusan semakin tinggi atau melebar. Sehingga ini patut dijadikan sorotan penting untuk menghadapi pasar kerja masa depan mengingat pasar bebas juga mencakup persoalan tenaga kerja.
“Pasar bebas tenaga kerja semakin nyata antar-negara. Besarnya populasi Indonesia harusnya jadi kekuatan tersendiri menjadi pusat pabrik tenaga kerja unggulan agar eksodus tenaga kerja asing mampu diantisipasi. Maka dari itu, jangan heran kalau mereka (tenaga kerja asing) nyerbu kita kalau kita tak segera bersiap diri membenahi,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dakhiri menyampaikan apresiasi kepada LP3i yang selama ini dinilainya sebagai salah satu institusi pendidikan berbasis vokasioal yang terdepan berkontribusi meningkatkan tenaga kerja Indonesia. Lanjutnya, pendidikan sebaiknya bukan hanya berorientasi gelar akademik semata. Melainkan, institusi pendidikan harus meletakkan mahasiswa menjadi tenga kerja terampil siap pakai.
“Masih banyak sarjana maupun pasca sarjana menganggur. Saya tekankan dan mendorong agar lulusan harus berorientasi dengan pasar kerja dengan kompetensi mempuni. Semangat kompetisi menuntut kita, untuk meningkatkan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu, harus terus-menerus melakukan evaluasi supaya mencapai revolusi sehingga tidak menghasilkan penggangguran berijazah serjana dan pendidikan vokasi itu sangat penting, kata Hanif saat menhadiri dan membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP3i 2016 yang bertajuk ‘Revitalisasi Kualitas LP3i Menuju Pendidikan Vokasi di Masyarakat Ekonomi ASEAN’ di Gedung Serba Guna Gelora Bung Karno, Jakarta,Senin 8 Agustus 2016 lalu.[Lin]