Sumatera Rusuh, Setelah Karo dan Tanjung Balai Disusul Aceh Ricuh

TRANSINDONESIA.CO – Pasca bentrokan masyarakat dengan pengembang lahan relokasi erupsi Sinabung tahap kedua, Jumat (29/7/2016), mengakibatkan satu orang tewas dan dua kritis, pada Jumat (29/7/2016) malam, meletus kerusuhan dilator belakangi isu “SARA” di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, dengan vihara dan beberara Klenteng tempat ibadah umat Budha.

Kini kerusuhan juga terjadi di ujung paling barat Indonesia, yakni pembakaran lahan industri terbesar di Aceh, Semen Indonesia, di Kecamtan Batee, Kabupaten Pidie, ricuh dengan pembakaran dua unit mobil dan tempat istirahat perusahaan tersebut pada Sabtu (30/7/2016) pukul 09.45.

Aksi kemarahan massa yang dipicu ketidak inginkan keberadaan pabrik itu dinilai masyarakat menghancurkan situs paling spritual di Aceh yakni, Gua Tujuh Laweung yang merupakan tempat bertapa para Auliya dan Pejuang. Dimana jalur Batee ke Seulawah yang dijadikan lahan pabrik itu merupakan jalur logistik dan pertahanan pejuang selama berabad-abad dan jalur masuk laut ke darat.

Pembakaran mobil oleh massa menolak pembangunan Semen Indonesia di Aceh pada Sabtu (30/7/2016).[Ist]
Pembakaran mobil oleh massa menolak pembangunan Semen Indonesia di Aceh pada Sabtu (30/7/2016).[Ist]
Perusahaan swasta itu dinilai sama seperti PT Freeport di Papua dan atau perusahaan lain yang di milik orang asing akan menghancurkan alam.

Pembakaran di Batee yang berbatasan antara Gampong Cot di Kecamatan Muara Tiga dan Gampong Kule, Kecamatan Batee, berawal penolakan masyarakat dibangunnya pabrik Semen Indonesia berakhir dengan kericuhan.

Masyarakat Gampong Kulee, Kecamatan Batee yang berjumlah sekitar 1300 orang menuntut ganti rugi lahan pada PT.Samana Citra Agung sebagai kontraktor yang membangun pabrik tersebut datang ke lokasi pembangunan dengan membaw sejumlah spanduk diantaranya, “Pulangkan semua alat berat sebelum menyelesaikan permasalahan dengan masyarakat, Bapak Presiden bantulah kami yang ditindas PT. Samana Citra Agung, DPR jangan tutup mata, Rela mati demi tanah kami, Pemerintah lihatlah kami yang ditindas PT. Samana Citra Agung, PT. Samana Citra Agung tidak mau diajak damai, PT. Samana Citra Agung telah menipu PT. Semen Indonesia, Menolak PT. Samana Citra Agung dan mendukun PT. Semen Indonesia”.

Lebih dari 1000 massa melakukan perusakan di lahan pembangunan Semen Indonesia di Aceh pada Sabtu (30/7/2016).[Ist]
Lebih dari 1000 massa melakukan perusakan di lahan pembangunan Semen Indonesia di Aceh pada Sabtu (30/7/2016).[Ist]
Masyarakat menuntut agar dihentikannya pekerjaan pembangunan dan lahan yang di klaim oleh PT. Samana Citra Agung harus ditinjau dan di ukur ulang karena tidak sesuai dengan yang sudah di ganti rugi kepada masyarakat Gampong Cot Laweung, Kecamatan Muara Tiga.

Selain itu masyarakat juga menuntut lahan Gampong Cot yang masuk Hutan Tanaman Industri (HTI) namun dikuasai oleh PT. Samana Citra Agung. Kemudian masyarakat meminta agar lahan harus dijual dengan harga yang layak kepada masyarakat.

Akibata kerusuhan tersebut, PT.Samana Citra Agung menglami kerugian satu unit beko yang kacanya pecah di lempar massa, satu unit mobil kijang pick-up di rusak dan dibakar, empat unit barak dirobohkan serta satu tangki penyimpanan BBM 16.000 liter di bakar.

Saat ini situasi masih belum normal, karena informasi yang diterima belasan masyarakat bentrok dengan aparat dan situasi belum normal akibat beberapa orang masyarakat kini diamankan oleh aparat [Zak]

Share