Faktor-Faktor Kemacetan Lebaran

TRANSINDINESIA.CO – Faktor-faktor penyebab kemacetan mudik lebaran ini bukan semata-mata salah atau tanggung jawab polisi saja, seperti apa yang gembar-gemborkan media perlu dianalisa dan dievaluasi.

Untuk itu perlu adanya pemetaan lokasi pelambatan yang berdampak luas antara lain, Rest Area, pom bensin, rumah makan, jembatan, pemukiman/kawasan industry atau kawasan ekonomi, lokasi persimpangan, pasar tumpah, gepeng,  botle neck, jalur alternative atau jalur pertemuan, kegiatan pengguna jalan yang melanggar, KBM parkir di jalan/istirahat/buang air/ beli sesuatu, tingkat kepadatan arus, KBM yang tidak standar mudik (perlengkapan emergency), bajaj, viar, sepeda motor, kuantitas dan kualitas angkutan umum, tingkat kecepatan pelayanan dan kapasitas gerbang tol.

Pelambatan-pelambatan ini akan menimbulkan masalah kompleks dan bukan masalah lalu lintas saja.

Kemacetan megular di Tol Palimanan.(Ist)
Kemacetan megular di Tol Palimanan.(Ist)

Kemacetan di tol akan Timbul masalah seperti dari minum, buang air, bensin dan lainnya tanpa solusi dan ini akan menimbulkan masalah lebih kompleks dibanding kemacetan di luar jalur tol.

Masalah pintu keluar, pelayanan dari gerbang tol Cikarang Utama yang ada. Lebih dari 30 tol di pintu-pintu keluar tidak sampai 10 pintu gerbang.

Jalan keluaran tol yang tidak semuanya langsung bisa mencair namun masih ada hambatan-hambatan fisik samapai dengan sistem-sistem perambuan, traffic light, belum lagi sistem pembayaran tol yang juga belum mampu memberikan pelayanan prima (kemampuan mendata tingkat kepadatan, analisa dan prediksi dua kemungkinan terjadi masalah lalu lintas dan sosial lainya).

Polisi sudah banyak berbuat dari system-sistem dan penanganan TKP secara temporer dan parsial serta manual. Perlu pemikiran pengoperasionalan back office dan berbagai aplikasi serta network. Dr sistem sampai solusi lapangan (quick response time dan sebgainya).[CDL-05072016]

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment