Preman Berseragam

TRANSINDONESIA.CO – Aneh memang kalau preman berseragam dan yang berseragam berperilaku ala preman. Seragam cermin jati diri, kompetensi, yang menunjukkan adanya keteraturan dan keterikatan pada aturan atau disiplin, kode etik dan hukum.

Orang-orang yang berseragam menunjukan orang-orang yang penuh kesadaran, tanggung jawab, disiplin dan patuh hukum dan mendukung produktifitas.

Adapun preman, adalah gaya-gaya orang yang tidak punya aturan dan mereka membuat aturan sendiri dan biasanya melakukan pelanggaran hukum, tidak berdisiplin, perilakunya sesuka hatinya dan kontra produktif.

Ilustrasi
Ilustrasi

Tatkala orang berseragam atau mengaku sebagai anggota seragam tertentu,  melakukan tindakan-tindakan ala preman akan menjadi aneh karena jati diri orang tertib tetapi melakukan pelanggaran hukum.

Apalagi karena merasa memiliki komunitas dan mampu menggunakan tindakan-tindakan upaya paksa maupn kekerasan dengan bersenjata. Kekuatan-kekuatan yang semestinya sebagai simbol kewibawaan dalam melindungi dan melayani, malah dijadikan alat memeras, menakut-nakuti, atau menginjak-injak symbol-simbol hukum.

Aneh dan cermin ketololan atau kegilaan ketika kelompok berseraam melakukan tindakan pelecehan hukum. Hukum dan simbol-simbolnya adalah refleksi sebuah peradaban.

Tatkala hukum diinjak-injak dengan gaya-gaya preman, ini refleksi kebiadaban. Peradaban bukan dibangun atas pangkat, jabatan, kedudukan, kekuasaan melainkan atas moralitas yang menunjukan tingkat kesadaran, tanggung jawab dan disiplinnya.

Peradaban sebagai simbol waras atau tidaknya suatu bangsa dan inipun juga sebagai jaminan  atau bagian dari kewibawaan yang diakui tingkat kualitas, produktifitas, integritas dan kompetensinya.

Tentu bukan kekerasan, ngawur-ngawurnya dan sikap keroyokan yang semaunya serta menang-menangan sendiri, mentang-mentang punya seragam!.(CDL-09012015)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment