Pemimpin Kuper: Merusak dan Mengoggokan Sistem?

TRANSINDONESI.ACO – Pemimpin seakan menjadi harapan dan menjadi nahkoda pembawa kapal mencapai tanah harapan dan dunia baru. Pemimpin tatkala dikatakan kuper (kurang pergaulan: katrok atau ndeso, tidak mau tahu dan memaksakan jurus pokok-e yang sangat pekok) maka segala asset dan sumber daya akan mati satu persatu atau bahkan bisa mati bersama-sama dan remuknya berkeping-keping dan langsung menjadi sampah apalagi teknologi.

Pemimpin katrok sangat disukai. Dalam birokrasi patrimonial atau otoriter karena tingkat loyalitasnya yang luar biasa kepada ndoro-ndoronya, selalu siap menyenang-nyenangkan ke atas walau menginjak yang di bawah  dan menyepak yang di samping.

Ilustrasi
Ilustrasi

Semua keburukan dan kekurangan tertutup kabut loyalitas dan ndoro ini sebagai cantelan dan pengikat untuk selalu dan langgeng berkuasa.

Tidak mudah memperbaiki birokrasi seperti ini karena bukan hanya naganya yang marah bila dilakukan perubahan, namun kutu-kutu birokrasipun akan terus membuat gerah, gatal dan tidak nyaman.

Salah satu kerja kutu-kutu birokrasi ini menyewa atau membayar media abal-abal untuk menyerang kanan, kiri, atas dan bawah.

Kutu-kutu birokrasi memang militan dalam KKN karena mereka pelaksananya dan pemangkas saraf-saraf pada sistem yang dilumpuhkan.

Sitem-sistem yang ada akan menjadi onggokan bagai bangkai yang menimbulkan suasana dan aroma tidak sedap.

Nalar akan, tergerus kuasa, logika akan ditukar dengan seonggok candu KKN. Semu, kepura-puraan, saling hantam itulah birokrasi dengan pemimpin yang kuper.(CDL-06012016)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share