Memainkan yang Mempermainkan

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Memainkan bisa dipahami memerankan sesuatu peran. Memainkan juga dapat juga mendesain, menggerakan, mendalangi, menyetir bisa secara langsung atau tidak langsung.

Mempermainkan adalah tindakan menarik ulur, atau membuat sesuatu menjadi mengambang dan tidak ada kejelasan, bisa juga mencatut nama atau mengatasnamakan untuk mendapatkan sesuatu atau menekankan sesuatu sehingga yang dipermainkan mau tidak mau mengikuti keinginan atau  kemauanya.

Memainkan dan mempermainkan saling terkait dan saling mempengaruhi untuk mencapai apa yang diinginkan.

Memainkan dan mempermainkan ada konotasi negatif dan dalam etika publik akan berkaitan dengan disiplin maupun kode etik maupun pidana.

Memainkan bagi pejabat publik akan membuat pekerjaan dan tanggung jawabnya bagai sebuah permainan.

Permainan bisa juga dilihat sebagai panggung sandiwara yang penuh dengan peran. Memainkan peran dalam permainan ‘catut mencatut broker sumberdaya’ merupakan tindakan mempermainkan.

Mempermainkan dapat dianalogikan sebagai tindakan pelecehan dan merupakan refleksi atas tindakan tidak menghargai.

Penyebab konflik antara lain yang berkaitan dengan sumber daya dan harga diri. Memainkan yang mempermainkan akan menjadi prasangka dan konflik kepentingan yang berkepanjangan.

Pertanggung jawbannya berkaitan dengan hukum, administrasi maupun secara moral. Karena dilakukan secara sadar dan ada unsur-unsur sengaja (sudah direncanakan atau di desain sebelumnya).(CDL-Jkt131215)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment