Keseimbangan, Akademis dan Pragmatis

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Dalam kehidupan sehari-hari masalah-masalah yang dihadapi begitu kompleks dan banyak hal yang antara harapan atau yang ideal berbeda, atau bertentangan dengan kenyataan.

Pada konteks kehidupan yang ada dalam masyarakat berbagai variasi dan penyimpangan-penyimpangan saling tumpang tindih dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya.

Kehidupan yang mendasar saja seperti kebutuhan air, papan atau tempat tinggal, kebutuhan panganpun berbeda satu dengan lainya, termasuk juga keteraturan-keteraturan sosial yang ada.

Hidup dan kehidupan dalam masyarakat memang akan berkaitan dengan lingkunganya.

Secara konsep dan teori akan dapat dibuat model dan benang merahnya. Namun fakta dan kenyataanya tidaklah semudah atau sesederhana apa yang tertulis atau dipikirkan.

Disinilah perlunya pengalaman empiris yang secara pragmatis yang merupakan fenomena yang terjadi. Bertindak pragmatis semata dalam mengatasi dan menangani kehidupan tentu akan mengalami berbagai masalah bagai terjebak dalam suatu labirin yang tiada mengetahui jalan keluar dan solusinya.

Ibarat bermain musik nada penyanyi dengan pengiring harus ada suatu harmoni yang merupakan keselarasan.

Demikian juga dalam kehidupan teori dan pragmatis harus ada keseimbanganya dan saling mendukung sehingga ada hubungan yang harmoni.

Harmoni, merupakan keseimbangan yang dapat menjaga antara yang ideal dengan aktual tidak terjadi gap yang terlalu dalam.

Demikian pula dalam langkah-langah peningkatan kualitas hiduppun akan mampu menjembatani dan mengatasi berbagai masalah yang terjadi.

Berpikir konseptual dan teoritikal dapat dianalogikan sebagai model helikopter view yang melihat dan dari berbagai atas dan mampu memahami model-model idealnya.

Pragmatisnya dapat dianalogikan sebagai sesuatu yang membumi atau down to eart sehingga mampu memahami apa yang ada dan apa yang terjdi dalam berbagai fenomena.

Para aparatur penyelenggara negara inilah sebagai dirigen yang mengharmonikan dalam berbagai upaya pencegahan, peningkatan, perbaikan maupun pembangunan.(CDL-Jkt04115)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment