Gojek Mulai Bermasalah, Para Gojek jadi Perahan Akan Demo

Gojek
Gojek

TRANSINDONESIA.CO – Ratusan pengemudi Gojek dikawasan Jakarta dan sekitarnya berencana melakukan aksi protes di depan kantor Gojek, yang berada di Kemang, Jakarta Selatan.

Aksi itu dipicu perusahaan pengelola aplikasi ojek online itu melakukan perubahan kebijakan penurunan tarif dan bonus.

Tarif jarak per kilometer yang sebelumnya Rp4.000 diubah menjadi Rp3.000 per kilometer pada 2 November 2015.

Sementara bonus Rp50.000 per hari yang sebelumnya didapat mitra pengemudi dari mengumpulkan lima poin, kini bisa didapat jika mengumpulkan delapan poin per hari.

“Dulu tarifnya empat ribu per kilometer, sekarang turun jadi tiga ribu. Kami merasa jadi sapi perah mereka saja,” kata Jayadi, Selasa (3/11/2015).

Tuntutan pengembalian tarif perkilometer, kata Jayadi akan menjadi tuntutan tunggal dalam demontrasi yang rencananya digelar sebelum jam makan siang. Pasalnya, penurunan tarif nyaris memangkas penghasilan 30 persen kepada para pengemudi.

“Biasanya dari Grogol ke Pulogadung Rp 92 ribu, sekarang Rp62 ribu saja, dan yang masuk saldo hanya Rp30 ribuan. Kemungkinan (demo) jadi, soalnya banyak teman yang sudah siap, dan bahkan ada sweeping buat yang pake atribut Gojek,” katanya.

Aksi ini, menurutnya ada di beberapa titik dan massa Gojek akan berkumpul menuju satu titik berdemonstrasi di kantor Gojek, Kemang, Jakarta Selatan.

Kendati banyak pihak yang telah menerima pesan berantai ajak mogok ini, namun ada pula sejumlah pengemudi yang memutuskan tetap beroperasi hari ini mengantar penumpang.

“Kalau saya pilih tetap narik. Ya, namanya juga kerja buat kebutuhan. Saya belum menikah, tapi saya ada adik yang masih sekolah dan ibu saya,” kata salah seorang pengemudi Gojek dari Depok yang enggan disebut namanya.

Sejauh ini Gojek tetap menetapkan skema bagi hasil 80 persen untuk mitra pengemudi dan 20 persen untuk perusahaan Gojek. Pendapatan 20 persen dari setiap perjalanan per pengemudi ini dimanfaatkan Gojek untuk mengembangkan perusahaan dan memfasilitasi pengadaan masker, penutup rambut, sampai jaket dan helm pengemudi.

Di kawasan Jakarta dan sekitar, Gojek telah memiliki 100.000 mitra pengemudi dari total 200.000 mitra pengemudi di seluruh wilayah operasional mereka. Perusahaan memutuskan berhenti merekrut mitra pengemudi di Jakarta dan sekitarnya lantaran jumlahnya yang dinilai sudah cukup.

Saat ini, Gojek belum meraih untung dari layanan karena mereka punya kebijakan memberi subsidi kepada penumpang dan pengemudi. Pada jam tertentu penumpang cukup membayar Rp15.000 dengan batas terjauh 25 kilometer, sementara layanan GoFood dan GoMart ditetapkan tarif datar Rp10.000.

Pendiri sekaligus CEO Gojek, Nadiem Makarim mengatakan, subsidi yang mereka berikan merupakan bentuk investasi untuk menjaring banyak basis pengguna. Ia enggan mengungkap target untuk menjadikan Gojek menjadi perusahaan yang meraih untung.

Untuk mendanai operasional perusahaan, Gojek masih mengandalkan pendanaan dari investor yang salah satunya adalah Sequoia Capital pada pendanaan Seri C.(Cnn/Met)

Share
Leave a comment