Film Venezuela Menang di Venesia

Desde Alla, film panjang pertama karya sutradara Lorenzo Vigas
Desde Alla, film panjang pertama karya sutradara Lorenzo Vigas

TRANSINDONESIA.CO – Desde Alla (Dari Kejauhan,) sebuah film Venezuela berlatar kekacauan dan kekerasan di Caracas, ibukota negeri itu, terpilih sebagai film terbaik yang memenangkan Singa Emas, penghargaan tertinggi Festival Film Venesia.

Dalam film panjang pertamanya, sutradara Lorenzo Vigas berkisah tentang seorang lelaki kaya yang terlibat dalam suatu hubungan pelik yang diwarnai seks dengan seoramng lelaki muda anggota sebuah gang.

“Saya ingin mempersembahkan kemenangan ini bagi negeri saya yang menakjubkan, Venezuela,” kata Vigas dalam pidato penerimaan.

“Memang kami dilanda banyak persoalan, namun apabila kita membahasnya, kita bisa mengatasinya,” kata Vigas pula.

Venezuela didera krisis ekonomi yang berat, yang tahun lalu berbuntut unjuk rasa di jalan-jalan terkait kelangkaan berbagai barang.

Kamis pekan lalu, seorang pemimpin oposisi, Leopoldo Lopez, dihukum 13 tahun 9 bulan penjara untuk dakwaan menghasut masa untuk melakukan kekerasan dalam suatu unjuk rasa.

Dan karya-karya film seyogyanya membantu negara-negara Amerika Latin “belajar dari kesalahan di masa lalu,” tambah Vigas.

Sebuah film Amerika Latin lainnya, El Clan (The Clan), karya sutradara Argentina Pablo Trapero memenangkan Singa PErak untuk sutradara terbaik.

FIlm yang laris di Argentina itu diangkat dari kisah nyata sebuah keluarga biasa di Buenos Aires yang menculik sebuah keluarga kaya untuk meminta tebusan, menyembunyikan mereka dan akhirnya membunuh mereka.

Ketua Dewan Juri Festival FIm Venesia tahun ini adalah sutradraa Meksiko, Alfonso Cuaron.

Ia mengatakan, sangat senang bahwa film Amerika Latin berjaya kali ini, namun ditegaskannya bahwa itu tak ada kaitannya dengan fakta bahwa juri diketuai seorang Meksiko. “Itu hanya kebetulan,” katanya.

Peraih Hadiah Grand Jury -film terbaik kedua, adalah Anomalisa, sebuah komedi fantasi Amerika karya Duke Johnson dan Charlie Kaufman.

Sementara pemeranan terbaik direbut aktor Prancis Fabrice Luchini, yang bermain sebagai seorang hakim dalam film karya Christian Vincent, L’Hermine.

Tahun lalu, dua film Indonesia memenangkan penghargaan di Festival ini, melalui Look of Silence karya Joshua Oppenheimer, dan Maryam karya Sidi Saleh.(Bbc/Nik)

Share
Leave a comment