TRANSINDONESIA.CO – Muslim di Inggris dan Eropa, merasakan puasa terpanjang, pada Ramadhan tahun ini. Sekitar 19 jam, mereka harus menahan lapar dan dahaga.
Bulan Ramadhan kali ini memang jatuh pada musim panas, sehingga umat Muslim di Inggris, baru dapat berbuka puasa dan sholat maghrib pada 21.25. Untuk sholat Tarawih dilakukan setelah sholat Isya, sekitar pukul 23.00, lalu imsak pada pukul 02.45.
Sejak 1982, ini merupakan Ramadhan pertama yang bertepatan dengan akhir Juni, disejumlah negara Eropa. Meski begitu, beberapa warga Inggris mengaku tetap berpuasa dan tak akan mengurangi waktu puasa mereka.
”Ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan kebaikan,” kata seorang warga Inggris, seperti dilansir dari BBC.
Seorang warga Inggris yang berprofesi sebagai dokter di Shropshire, Dr Waseem Aslam, menambahkan, berpuasa dari mulai terbit fajar sampai matahari tenggelam juga bermanfaat bagi kesehatan.
Waseem Aslam menjelaskan, berpuasa tak dilakukan selama 24 jam, sehinhha kondisi kesehatan fisik serta mental, tetap terjaga. ”Bagi saya yang berprofesi sebagai dokter saya harus tetap melakukan pekerjaan saya dalam kondisi kesehatan fisik dan mental yang baik,” ujarnya.
Abdullah Saif dari Asosiasi Muslim Inggris mengatakan, puasa tak wajib bagi orang hamil, menyusui, sakit dan mereka yang melakukan perjalanan. Sampai sekarang, jumlah Umat Muslim di Inggris tercatat sekitar 2,8 juta orang.(bbc/sis)