KAHMI KFJS Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Garut

TRANSINDONESIA.CO – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Forever Jalan Sehat (KFJS) salurkan bantuan korban banjir bandang dan longsor Garut, Sabtu 5 Nopember 2016.

Bantuan yang disalurkan langsung pada korban banjir dan longsor itu merupakan sumbangan dari alumni dan kader HMI, masyarakat, owner dan karyawan rumah makan Begadang Lampung.

“Sumbangan langsung diberikan pada kepala rumah tangga korban di sekitar Jembatan Leuwi dan Bantaran Sungai Cimajuk. Ada sekitar 50 KK korban banjir bandang dan longsor yang mendapat bantuan dari alumni dan kader serta simpatisan HMI,” kata koordinator aksi peduli banjir dan longsor di Kabupaten Garut, Dr.Ir.Achmad Nasir Biasane, M.Si, dalam siaran persnya yang diterima Transindonesia.co, Minggu 6 Nopember 2016.

Sementara, Iing Sahril R Alimar dari KFJS Depok mengatakan, bantuan berupa pakaian layak dan jilbab dan uang untuk membantu perbaikan rumah merupakan aksi peduli Garut bersama alumni HMI, KFJS Garut, KFJS Depok, KFJS DKI Jakarta, Korkom HMI APP dan alumni HMI Bandung.

“Aksi peduli bersama alumni dan kader HMI ini bentuk keprihatinan terhadap saudara-saudara kita yang beberapa waktu lalu mendapat musibah banjir dan longsor. Bentuk bantuan ini dimaksudkan guna meringankan beban saudara-saudara kita,” kata Iing.

Sementara alumni Kohati Wira Hariyanti, mengatakan selain memberi bantuan berupa pakaian layak pakai juga diberikan uang sebagai bantuan untuk perbaikan rumah bagi 50 KK yang berada di sekitar Jembatan Leuwi dan bantaran Sungai Cimajuk.

“Ada bantuan berupa uang hasil sumbangan donasi yang kita bagikan untuk sekedar bantuan perbaikan rumah pada 50 KK. Insyaallah bantuan dari donasi yang kita salurkan dapat dimanfaatkan oleh saudara-saudara kita yang tertimpa musibah banjir dan longsor di Garut,” kata Wira.

Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Rabu 21 September 2016, pukul 01.00 WIB, mengakibatkan 33 korban meninggal dunia dan kerugian material mencapai Rp288 miliar.[SAF]