Masih Ada TPS Coblosan Ulang, Menajemen KPU Dipertanyakan

coblos ulang

 

TRANSINDONESIA.CO, Jakarta – Hari ini merupakan kesempatan terakhir pelaksaan coblosan ulang Pemilu 2014. Ada ratusan TPS di berbagai daerah pemilihan yang sudah melaksanakannya, ada yang karena surat suara tertukar atau bahkan belum tiba sama sekali pada 9 April lalu.

Masalah logistik ini bagai mengulangi kesalahan lama. Sebab dalam dua pemilu sebelumnya, juga banyak TPS yang melaksanakan coblosan ulang gara-gara masalah yang itu-itu juga biang penyebabnya.

“Persoalan itu sebenarnya masalah laten, selalu terjadi. Misalnya saja persoalan daftar pemilih yang tidak pasti bahkan ada yang fiktif, daftar pemilih tidak ditempel di TPS, politik uang, surat suara tertukar dan sudah ada yang tercoblos,” ujar Yusfitriadi, koordinator Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu (GRPP).

Karena bukan masalah baru, seharusnya KPU tahu akar persoalannya dan menyelesaikan segera persoalan tersebut. Terulangnya masalah yang sama menandakan buruknya manajemen penyelenggaraan di lapangan.

“Ini juga dibuktikan dengan terjadinya kejahatan pemilu yang semakin berani dengan melibatkan pemilih, peserta pemilu dan penyelenggara pemilu. Ditambah lagi urusan logistik yang bermasalah,” lanjutnya.

Muhammad Afifuddin, koordinator nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mengatakan, hasil pemantauan di 1005 TPS di 25 provinsi banyak ditemukan pelanggaran. Mulai data pemilih, logistik surat suara, politik uang hingga tahapan penghitungan suara.

“Masalah surat suara tertukar atau sudah dicoblos, seharusnya bisa diselesaikan sebelum hari pencoblosan. Mengenai praktek politik uang dari parpol atau caleg, ini juga bisa diminimalisir dengan adanya rambu-rambu yang jelas dari KPU,” ujarnya.(mtv/lin)

Share
Leave a comment