Pemulangan Pengungsi Desa Kebayakan Tunggu Perbaikan Infrastruktur

sinabung pulangPengungsi menunggu perbaikan infrastruktur untuk dapat kembali ke desanya.(Transindonesia.co-deb)

 

TRANSINDONESIA.co, Tanah Karo : Pemulangan pengungsi korban bencana alam Gunung Sinabung asal Desa Kebayakan Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang berada di luar radius 5 kilometer dari Gunung Sinabung, masih menuggu selesainya perbaikan infrastruktur di desa tersebut. Pasalnya, erupsi Gunung Sinabung sudah merusak infrastruktur seperti jalan, rumah warga desa dan sekolah-sekolah di desa itu.

“Desa Kebayakan merupakan desa yang berada di luar zona bahaya yang belum dipulangkan karena banyak mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Sinabung,” ujar Kepala Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Darurat Gunung Sinabung, Letkol Asep Sukarna, Kamis (6/3/2014).

Dijelaskannya, saat ini kerusakan dalam perbaikan dan jika selesai, maka warga desa segera dikembalikan.

“Akses masuk ke Desa Kebayakan menjadi kendala karena harus melewati desa-desa yang masuk ke dalam zona bahaya. Jadi tidak mudah menentukan dimana lahan relokasi yang cocok untuk menampung warga desa tersebut,” ungkapnya.

Kendala lainnya, Letkol Asep Sukarna mengungkapkan sekolah warga Desa Kebayakan yang berada di Kuta Rakyat juga merupakan desa yang berada di zona bahaya juga hancur akibat erupsi. Itu menjadi kendala lainnya.

“Mau tidak mau, sekolahnya harus dipindahkan ke desa lain di luar zona bahaya. Untuk itu, kita masih butuh waktu untuk memulangkan warga desa tersebut,” katanya.

Seperti diketahui, hingga kini Satgas Gunung Sinabung sudah memulangkan 8778 jiwa yang berasal dari 16 desa diantaranya Desa Cimbang, Ujung Payung, Payung, Rimo Kayu, Batu Karang, Jeraya, Pintu Besi, Tiga Pancur, Naman, Kutambelin, Gung Pinto, Sukandebi, Kutambaru, Tanjung Merawa, Tidanderket dan Temberun. Para pengungi tersebut berasal dari 11 posko pengungsian di Berastagi dan Kabanjahe.

Saat ini, sudah 11 posko pengungsian yang sudah dipulangkan diantaranya posko Tongkoh 708 jiwa, Losd Sempajaya 1622 jiwa, Jambur Korpri 982 jiwa, Maka Mehuli 644 jiwa, Jambur Siabang-abang 1256 jiwa, GBKP Runggun Sumbul 315 jiwa, Jambur lau Gumba 767 jiwa, Lapangan Futsal Lau Gumba 1216 jiwa, Losd Tanjung Pulo 712 jiwa, Losd Tanjung Mbelang 363 jiwa dan Jambur Taras 193 jiwa.

“Total ada 8778 jiwa. Hingga kini, sisa pengungsi yang ada di 32 posko pengungsian sebanyak 15.863 jiwa,” ujar Kepala Media Center Satgas Tanggap Darurat Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan.

Sementara itu, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung kian menurun. Tim Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Sinabung mencatat dua hari terakhir, Gunung Sinabung tidak mengeluarkan awan panas dan guguran lava pijar.(ib/deb/don)

Share
Leave a comment