Bisnis Kepanikan dan Dahaga Pengabdian

Ilustrasi
Ilustrasi

TRANSINDONESIA.CO – Para pakar, pengamat, politisi, dan broker akan laris manis tatakala ada konflik antar institusi, ada isu-isu penting yang terjadi dalam masyarakat. Ada masalah hukum dan keadilan, masalah sosial dan keteraturan social.

Maraknya tindak pidana atau kriminalitas. Media akan menjdikan head line dan memblow up nya. Tatkala menjadi perhatian dan meresahkan publik atau menjadikan pejabat atau pimpinan turun tangan maka para pengamat mulai bersuara. Para pakar menyatakan tesisnya, dan politisi menyampaikan uneg-uneg danpendapat politiknya untuk memberikan komentar, masukan dan solusi.

Sepertinya dalam masyarakat perlu adanya isu-siu penting yang analogi kembang api ada ledakanya yang membuat indah menarik dan disukai.

Isu-isu penting bisa saja menjadi kepanikan dan menjadi maslah baru bagi masyarakat, yang dapat dibisniskan.

Benarkan bisnis kepanikan akan juga menguntungkan? Bisa jadi demikian, disana buntung disini untung?

Memang dalam situasi-situasi demikian akan menjadi perhatian para aparatur dan pejabat publik, maka berbondong-bondonglah semua membahasnya mulai obrolan di warung, sampai seminar di hotel mewah.

Disatu sisi ada segi positifnya, disisi lain seolah pemanfaatan kesempatan dalam kesempitan.

Pengabdian, merupakan kerelaan , ketulus hatian dalam mengerjakan sesuatu dengan baik dan menghasilkan hubungan-hubungan relasi satu sama lain dengan baik pula sehingga mampu mengantisipasi dan mencegah. Menangani bahkan memperbaiki pasca terjadinya konflik atau kepanikan.

Dengan ketulusan dalam pengabdian akan menjadikan kekuatan baik di dalam atau diluar institusi tanpa kepentingan dan menjadikan berani, kuat, jujur, bersih dan terpercaya. (CDL-Jkt230615)

Penulis: Chryshnanda Dwilaksana

Share
Leave a comment