Polri: Rekening Mandiri Nasabah Diduga Dibobol dari Malaysia

Rekening Mandiri Nasabah Diduga Dibobol dari Malaysia

TRASINDONESIA.CO – Penyidik Direktorat Pidana Khusus (Pidsus) Bareskrim bergerak menyelidiki laporan sejumlah nasabah Bank Mandiri yang merasa uang mereka di tabungan dikuras orang tak dikenal.

“Kita memang tengah menyelidiki dan berkoordinasi dengan Bank Mandiri. Info sementara ada sekitar 100 nasabah yang dirugikan dengan nilai nominal yang masih dihitung,” kata seorang penyidik di lingkungan Pidsus Bareskrim sepertidikutip dari laman beritasatu, Selasa (13/5/2014).

Penyidik yang tidak mau disebutkan namanya itu melanjutkan, jika diduga kuat pelaku berhasil menggandakan kartu ATM milik nasabah dengan metode skimming dan sekaligus mencuri nomor PIN nasabah dengan kamera yang dipasang di salah satu mesin ATM Mandiri.

Mesin yang dipasang alat skimmer itu diduga adalah ATM Mandiri yang terletak di RSCM, Jakarta Pusat.

“Dengan modal ATM hasil kloning itu, dan PIN yang dimiliki, pelaku lalu menarik dana milik nasabah Mandiri dari bank di Malaysia,” sambungnya.

Kasubnit Perbankkan Pidsus Bareskrim Kombes Umar Sahid yang dihubungi Beritasatu.com secara terpisah masih enggan menjelaskan.

“Nanti-nanti dulu. Kita masih sedang berkoordinasi. Tapi benar ada kasus itu,” katanya.

Pada Maret lalu, Subdit Cyber Crime Pidsus menggulung sindikat warga Malaysia pembobol dana milik nasabah BCA dengan modus skimming.

Enam orang itu berhasil membobol dana milik 112 nasabah BCA dengan kerugian Rp 1,243 miliar. Pelaku saat itu menarik dana di ATM BCA di Bandung, Jakarta, Medan, dan Batam.

Para korban ternyata diketahui pernah menggunakan kartu ATM mereka untuk menarik uang di ATM BCA di RS Pondok Indah, RS Pantai Indah Kapuk, RS Husada–ketiganya di Jakarta–, dan RS Boromeus di Bandung.

Skimmer adalah sebuah alat yang dipasang di mulut mesin ATM sehingga setiap kartu yang dimasukkan, secara otomatis data di magnetic strip-nya akan ter-copy. Sementara kamera yang ditaruh di atas mesin ATM berfungsi untuk merekam PIN nasabah.

Dengan modal data yang direkam di alat skimmer itu pelaku lalu membuat kloning kartu ATM. Kartu kloning ini lalu digunakan bersama dengan PIN yang sudah didapat sehingga pelaku bisa membobol rekening nasabah.(bs/dham)

Share
Leave a comment