Gedung Ditlantas Polda Metro Jaya.(dok)
TRANSINDONESIA.CO – Mandegnya kasus penangkapan suap di gedung Ditlantas Polda Metro Jwa (PMJ) beberapa waktu lalu, kini muncul dugaan kabar tak sedap adanya pejabat tinggi di Mabes Polri Polri mnerima gratifikasi sebuah mobil mewah guna ‘menhadang’ kasus tersebut berlanjut ke pengadilan.
Sehingga pejabat yang berwenang silau dan berupaya memeti-eskan kasus tersebut. Memilukan, ditengah Kapolri mengumandang bebenah di tubuh Polri masih ada yang main di belakang layar.
Kapolri Jendral Pol Sutarman yang dikonfirmasi melalui telepon selular sampai berita ini diturunkan tidak memberi jawaban klarifikasi terkait dugaan tersebut.
Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta Polri tidak menutup-nutupi dugaan suap kepada Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Meski belum terbukti, dugaan tersebut bisa merusak reputasi Polri.
“Reputasi yang baik itu harus terus dijaga. Polri tidak boleh melindungi apalagi sifatnya menutup-nutupi. Itu tidak baik,” kata Komisioner Kompolnas, M Naseer, Kamis (24/4/2014).
Naseer khawatir jika dugaan tersebut tidak diusut hingga tuntas akan menibulkan kecemburuan anggota lain.
“Kalau anggota dapat perlindungan oleh pimpinan itu akan mendorong dia melakukan yang sama,” tutupnya.
Anggota Kompolnas, Edi Hasibuan, berharap ada terobosan untuk mereformasi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
“Harus ada perubahan di semua lini agar semuanya bisa tertib. Semua pemasukan yang ilegal selama ini, diatur dalam PNBP penerimaan negara bukan pajak agar semuanya tertib,” ujar Edi.
Sebelumnya diberitakan, Tim Pengamanan Internal (Paminal) Propam Mabes Polri menangkap oknum pengusaha biro jasa berinisial S di kantor Ditlantas Polda Metro Jaya.
Tujuh personel Paminal menyita uang Rp350 juta dari tangan dua Polwan Brigadir I dan Brigadir L yang diketahui merupakan anak buah Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes R.Nurhadi Yuwono.
Kombes Pol Nurhadi tegas membantah isu suap tersebut. Dia mengaku menjadi korban fitnah dari oknum pengusaha biro jasa tersebut.(pk/yan)