Wanita Petani Lehernya Digorok Nyaris Putus

TRANSINDONESIA.CO – Seorang wanita di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Suryawati (43) ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi leher nyaris putus akibat sabetan benda tajam.

Jasad wanita yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu ditemukan warga dengan posisi tertelungkup di parit persawahan Trans Unit IV Desa Mekar Indah Kecamatan Seruyan Hilir Timur pada Sabtu (5/3/2016) malam.

Kasat Rekrim Polres Seruyan AKP Triyo Sugiyono, mengatakan dari hasil penyelidikan sementara ibu dua anak yang tewas tersebut merupakan korban perampokan.

Ilustrasi
Ilustrasi

“Karena dari hasil penyelidikan diketahui barang berharga yang dikenakan korban telah hilang, seperti kalung emas 10 gram dan gelang emas 5 gram, dan yang tersisa hanya anting sebelah kiri saja,” katanya, di Kuala Pembuang, kemaren.

Ia menjelaskan, terungkapnya kasus pembunuhan sadis ini bermula ketika suami korban merasa curiga dengan isterinya yang tak kunjung pulang hingga sore hari, lalu dibantu sejumlah warga desa, sang suami kemudian melakukan pencarian.

Trans Global

“Tidak jauh dari ladang, korban kemudian ditemukan berada dalam parit dengan posisi tertelungkup, dan yang kelihatan pertama kali hanya kakinya saja,” katanya.

Tidak berselang lama setelah ditemukan beberapa warga bersama Kepala Desa (Kades) lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Seruyan Hilir. Petugas kemudian mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) sekitar pukul 24.00 tengah malam.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, peristiwa perampokan disertai pembunuhan terjadi pada Sabtu (5/3/2016) pagi, saat korban sedang berjalan menuju ladang tempat ia bekerja yang berjarak sekitar dua kilometer dari kediamannya di Desa Mekar Indah.

“Dari hasil visum, korban tewas kurang dari 24 jam karena luka sayatan benda tajam di bagian leher,” katanya.

Kemudian, dari informasi yang didapat petugas, korban dikenal sebagai sosok yang ramah dan sejauh ini tidak punya masalah, baik masalah keluarga atau dengan anggota masyarakat lainnya. Namun, sehari hari korban memang kerap menggunakan perhiasan saat pergi bekerja ke ladang.

“Kasus ini masih terus kita selidiki, namun kesimpulan sementara motif pembunuhan murni perampokan,” katanya.[Ant/Tan]

Share