Lalu Lintas = Kemanusiaan?

TRANSINDONESIA.CO | Lalu lintas sebagai urat nadi kehidupan. Lalu lintas sebagai refleksi budaya dan cermin tingkat modernitas. Ketiga kredo tersebut merupakan refleksi atas kemanusiaan. Manusia untuk dapat bertahan hidup tumbuh dan berkembang. Selain itu juga demi semakin manusiawinya manusia. Dengan pendekatan kredo maka pembelaan dan keberpihakan atas pelayanannya tentu saja demi mencapai lalu lintas yang aman selamat tertib dan lancar. Terbangunnya budaya tertib, meningkatnya kualitas pelayanan publik. Pelayanan di bidang keamanan, keselamatan, administrasi, hukum, informasi dan kemanusiaan.

Pelayanan kepada publik di bidang lalu lintas tatkala demi kemanusiaan maka segala sistem baik managerial maupun operasional dengan atau tanpa upaya paksa adalah cara. Termasuk juga sistem sistem terhubung atau on line yang dibangun berbasis elektronik. Pola pelayanan kepada publik tentu saja bertujuan memberikan sistem pelayanan cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, informatif, dan mudah diakses. Pengelolaan sistem pelayanan secara aktual di back up dengan cara virtual berbasis elektronik melalui back office, aplication maupun net work. Kualitas pelayanan publik dapat dilihat melalui algoritma berupa infografis info virtual maupun info virtual. Dalam memanage orang kendaraan jalan lingkungan dalam suatu pergerakkan.

Aman selamat tertib dan lancar inilah yang diukur atau menjadi tampilan algoritma di dalam menunjukkan kualitas pelayanan publik di bidang lalu lintas. Semua sistem pelayanan saling terkait satu sama lainnya dan saling mendukung yang dikendalikan di dalam back office untuk monitoring, komunikasi, informasi komando pengendalian, merespon laporan. Fungsi inilah yang menjadi basis terbangunnya big data agar dapat memberikan pelayanan prima tadi dengan bantuan sistem artifisial intelejen dan internet of things.

Lalu lintas dengan ke 3 kredonya sebenarnya menunjukkan bahwa manusia sebagai mahkluk sosial untuk dapat bertahan hidup tumbuh dan berkembang bahkan untuk dapat meningkat kualitas hidupnya memerlukan produktivitas. Produktifitas tersebut dihasilkan dari aktivitas yang didukung lalu lintas yang aman, selamat, tertib dan lancar. Namun pendekatan lalu lintas sebagai perjuangan bagi kemanusiaan seringkali dikaburkan atau malah hilang terhalangi oleh cara yang tentu saja dapat menjauhkan dari upaya pencapaian tujuan. Standar lalu lintas sebagai kemanusiaan dapat dilihat dari algoritmanya yang mengukur atau menunjukkan:

1. Tingkat keamanan, keselamatan, kelancaran dan ketertibannya
2. Kualitas keselamatannya
3. Menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan
4. Sistem pelayanan publiknya dalam pelayanan, keamanan, pelayanan keselamatan, pelayanan hukum, pelayanan administrasi, pelayanan informasi maupun pelayanan kemanusiaan
5. Kualitas para aparatnya dari profesionalismenya, kreatifitas dan inovasinya, reformasi birokrasinya, inisiatif anti korupsinya, tingkat modernitasnya, sinergitasnya antar pemangku kepentingan.

Sejalan dengan pemikiran di atas maka lalu lintas bagi kemanusiaan pendekatannya dapat dilihat dari:

1. Geo strategis dan geo politik bagi persatuan dan kesatuan bangsa agar memiliki daya tahan daya tangkal bahkan daya saing
2. Secara yuridis dalam pembangunan peradaban
3. Secara sosiologis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat
4. Secara politis untuk adanya dukungan political will yang membela dan berpihak pada kemanusiaan demi semakin manusiawinya manusia
5. Secara pelayanan publik melalui sistem berstandar pelayanan prima
6. Secara fungsional yaitu dpat memperbaiki kelemahan kekurangan dan kesalahan di masa lalu, siap untuk menghadapi tuntutan, tantangan, bahkan ancaman di masa kini serta menyiapkan bagi masa depan yang lebih baik.
7. Secara modern yaitu dibangun berbasis back office sebagai pusat k3i, dengan aplication yang didukung artificial intellegent dan jejaringbyg berbasis internet of things untuk terbangunnya big data system dan adanya one gate service system.**

Jkt 19 April 2021

Oleh: Inspektur Jenderal Polisi Chryshnanda Dwilaksana

Share