Prabowo: Hubungan Emosional Saya Dengan Jawa Barat Semakin Erat

TRANSINDONESIA.CO | BANDUNG – Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, disambut ribuan masyarakat Jawa Barat. Prabowo disambut penuh gembira dan semangat perjuangan kaum millenial muda, emak-emak militan, dan simpatisan, tumpah ruah  membanjiri pelataran Universitas Kebangsaan Republik Indonesia.

Selain hadir di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, capres yang berduet dengan cawapres Sandiaga Uno Salahuddin, bersilaturahmi dengan jajaran pengurus Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 2, Kota Bandung, Jumat 8 Maret 2019.

Dalam kesempatan silaturahmi dengan Persis, Prabowo menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh unsur pimpinan dan anggota PP Persatuan Islam yang telah menerimanya, dan menyatakan sebuah kehormatan besar baginya bisa hadir dan diterima dengan baik di Kantor Pusat Persis ini.

“Saya hadir di PP Persis bukan untuk meminta dukungan, saya tidak ingin melibatkan Persis dalam politik praktis karena saya sangat menghormati organisasi-organisasi keagamaan, organisasi sosial, organisasi budaya karena organisasi-organisasi tersebut harus berdiri di atas semua golongan, apapun pilihan politiknya. Walaupun begitu saya berharap pada saatnya nanti Persis dan setiap organisasi lain bisa menentukan pilihan yang terbaik demi masa depan bangsa. Karena sejarah kita mencatat bahwa ormas-ormas Islam punya jasa besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia,” ucap Prabowo.

Banyak tokoh-tokoh dibesarkan di Jawa Barat kata Prabowo, Persis sangat kuat di Jawa Barat. Saya sendiri merasa dibesarkan di Jawa Barat, selama saya jadi tentara selain di Magelang, saya sekolahnya terus di Jawa Barat, di Batujajar, di Cimahi, di Cilodong dan lain-lain sehingga saya merasa dekat dengan rakyat Jawa Barat.

“Hubungan emosional saya dengan Jawa Barat juga semakin erat ketika pada 2014 mayoritas warga Jawa Barat mendukung saya. Saya percaya dukungan itu berasal dari perasaan yang sama, perasaan mengenai kondisi bangsa kita yang masih terpuruk, bahwa ada masalah dalam pengelolaan kekayaan negara kita yang tidak tinggal di dalam negara kita, kebijakan ekonomi kita menyimpang jauh dari apa yang disusun para pendiri bangsa kita,” tuturnya.

Selama 18 tahun terakhir, agar rakyat lebih memahami kondisi bangsa Indonesia, lebih mengetahui apa yang saya perjuangkan, saya sudah menulis 4 buku. “Mulai dari Rebut Kembali Indonesia, Membangun Kembali Indonesia Raya, Paradoks Indonesia dan Indonesia Menang,” ucapnya.

Semua buku saya tulis dengan data dan fakta yang bersumber dari public domain, yang bisa diakses publik, dari pemerintah sendiri, lembaga-lembaga internasional. Saya minta saudara-saudara sekalian untuk membaca, menyanggah jika ada argumen yang kurang tepat, mengoreksi jika ada data yang salah, dan menambahkan solusi lain dari yang saya tawarkan untuk menyelesaikan permasalahan bangsa.

“Saya tidak menyalahkan siapa-siapa ketika membicarakan masalah bangsa, setiap masalah harus kita hadapi bersama, kita tuntaskan bersama-sama, karena semuanya adalah permasalahan kita juga. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai perjuangan kita untuk mengubah nasib ke arah yang lebih baik, menuju Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur. Aamiin,” pungkas Prabowo.[REL/TRS]

Share