Satu Hari Satu Ide Membangun Literasi

TRANSINDONESIA.co | Oleh: Kalemdiklat Polri Komjen Pol Prof. Chrysnanda Dwilaksana.

Literasi di dalam mereformasi birokrasi merupakan sesuatu hal yang mendasar agar birokrasi mampu mengimplementasikan keutamaannya. Perilaku organisasinya anti premanisme dan bermanfaat bagi hidup dan kehidupan serta semakin manusiawinya manusia.

Keutamaan polisi dalam pemolisiannya adalah bagi : 1.Kemanusiaan
2.Keteraturan Sosial, 3.Peradaban

Memaknai peradaban yang begitu kompleks, setidaknya dapat dipahami dengan: memahami aturan dan menerapkannya dalam kehidupan untuk adanya keteraturan sosial bagi semakin manusiawinya manusia.

Hubungan Polisi dengan peradaban melalui pemolisiannya dapat dipahami dari penegakan hukum dan keadilan bagi keteraturan sosial dan bagi semakin manusiawinya manusia.

Polisi dan pemolisiannya menegakan hukum sejatinya bagi pembangunan, menjaga dan merawat peradaban.

Pembaharuan yang terus-menerus untk mewujudkan budaya tertib berlalu lintas sangat dibutuhkan untk mengatasi berbagai pelanggaran sehingga adanya ketertiban. Perubahan perilaku warga masyarakat pengguna jalan untuk semakin tertib Ini semua diperlukan suatu program dan membangun sistem online berbasis elektronik. Kesadaran tanggung jawab dan disiplin tidak datang dengan sendirinya, namun dibangun dan untuk menumbuh kembangkannya diperlukan suatu kreativitas.

Bagaimana mendidik dan melatih anggota Polri dan calon anggota Polri yang Profesional, cerdas, bermoral dan modern (PCBM) yang mampu membangun peradaban dalam pemolisiannya? Mau tidak mau basis pendidikan agar mahir terpuji, patuh hukum dan unggul atau Profesional Cerdas Bermoral dan Modern) adalah dengan membangun literasi, yang merupakan pilar peradaban.

Literasi yang cukup atau memadai dalam pembelajarannya maka akan ada pencerahan, pengkayaan, pemberdayaan sebagai polisi yang pemolisiannya menjadi : mahir, terpuji, patuh hukum dan unggul atau profesional, cerdas, bermoral dan modern. Demikian juga sebaliknya.

Pendidikan dan latihan yang merupakan pembelajar didasari literasi, melalui olah jiwa, olah rasa, olah raga sehingga ada kesadaran, kepekaan, kepedulian, tanggung jawab dan disiplin bagi keutamaannya.

Keteladanan dan kebijakan di Lemdiklat dan dari para Kepala Kesatuan Pendidikan yang wajib hukumnya untuk memiliki kesadaran, tanggung jawab dan disiplin dalam mengimplementasikan melalui proses pembelajaran di masing masing satuan pendidikan yang dipimpinnya.

Membangun literasi di Satuan Pendidikan masing masing dapat dimulai dari:
1.Lingkungan hidupnya yang asri dan ngangeni
2.Referensi yang memadai
3.Manajemen Media yang menjadi wadah bagi produk produknya
4.Guru, pendidik dan mentor yang mencerahkan dan menjadi teladan
5.Kurikulum pembelajaran yang menstimuli untuk berpikir kritis, visioner, memecahkan masalah
6.Sumber daya manusia yang profesional, cerdas, bermoral dan modern
7.Program program unggulan bagi kemanusiaan, keteraturan sosial maupun peradaban
8.Pikiran, Perkataan, Perbuatan dan Bela Rasanya bagi Kebaikan, Kebenaran, Perbaikan, Pembangunan untuk meningkatkan kualitas hidup banyak orang
9.Menjaga, Merawat Nilai Nilai Luhur Bangsa dan Kebhinekaan
10.Mampu menjadikan Ikon atau Simbol Kemanusiaan, Keteraturan Sosial dan Peradaban

Ide ide kreatif yang baru merupakan ide-ide segar dilatihkan untuk dapat : 1.Membangun sistem manajemen, operasional maupun capacity yang dinamis
2.Memberdayakan sumber daya manusia sebagai aset utama birokrasi agar profesional, cerdas, bermoral dan modern
4.Membangun budaya organisasi yang rasional dan berbasis kompetensi sebagai birokrasi pembelajar
4.Memberikan pelayanan publik yang berstandar prima
5.Pertanggubg jawab secara : moral, hukum, administrasi, fungsional maupun sosial

Ide-ide kreatif yang berkaitan dengan literasi merupakan Dialog Peradaban dalam proses pembelajaran.

Ide ide kreatif dalam satu hari satu ide merupakan model transformasi dalam membimbing maupun mencerahkan kepada para peserta didik agar di masa depan mampu menemukan dan menjalankan keutamaannya sebagai polisi dalam pemolisiannya.

Polisi dalam pemolisiannya dituntut sehat, semangat dan smart dengan jiwa bahagia yang merdeka. Semua itu dapat dicapai dengan membuka ruang dialog peradaban bagi semakin manusiawinya manusia.***CDL

Share