FSGI Kecam Pemecatan Novi Vokalis Sukatani Sebagai Guru

TRANSINDONESIA.co | Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) memberikan pernyataan sikap terkait beredarnya kabar vokalis band Post-Punk atau New Wave asal Purbalingga Sukatani, Novi Citra Indriyati alias Twister Angel yang dipecat dari pekerjaannya sebagai guru di sebuah Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.  Dalam keterangan tertulis, Fahmi Hatib selaku Ketua Umum FSGI menduga, pemecatan tersebut imbas lagu berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’.

“Walau bisa saja Novi dipaksa mengundurkan diri bukan dipecat, dan datanya langsung di hapus dari Dapodik pada 13 Februari 2025 sebelum Sukatani membuat video permintaan maaf, “ katanya, Ahad (23/2/2025).

Menanggapi hal ini, FSGI menyampaikan tiga poin pernyataan sikap.

Pertama, memecat guru ada mekanismenya yang diatur ketentuannya oleh peraturan perundangan, yaitu UU 14/2005 Tentang guru dan dosen, PP 74/2007 ttg guru dan ada Permendikbudristek tentang perlindungan guru.

“Kalau guru swasta juga digunakan UU Tenaga kerja,” tegasnya.

Kedua, guru juga warga negara yang dijamin hak-haknya oleh konstitusi untuk  berekspresi, berpendapat, dan berkarya.

“Jadi pemecatan tersebut jelas sewenang-wenang dan diduga kuat melanggar peraturan perundangan yang ada,” tuturnya.

Ketiga, apabila benar pemecatan tersebut karena hak berekspresi dalam lagu ‘Bayar Bayar Bayar’, maka pihaknya mengecam pemecatan tersebut dan menyerukan dukungan bagi pengembalian hak-hak Novi sebagai guru.

“Apalagi jika tugasnya sebagai guru dijalankan dengan baik dan profesional, sementara aktivitasnya berkarya  sama sekali tidak mengganggu kinerja,” imbuhnya.

Pihaknya menekankan bahwa kebebasan berekspresi adalah hak setiap warga negara maka sudah sewajarnya negara turun tangan untuk melindungi warga negaranya.

Oleh karena itu, FSGI meminta Kemendikdasmen dan dinas pendidikan setempat untuk melakukan pembelaan terhadap yang bersangkutan karena berstatus guru.

“FSGI mendesak pihak kepolisian untuk memberikan perlindungan tanpa tekanan kepada guru tersebut,” pungkasnya. (iniborneo.com)

Share