PBB: Lebih 600.000 Anak di Gaza Kehilangan Akses Pendidikan
TRANSINDONESIA.co | Dalam pengarahan pada Senin (9/9), juru bicara PBB Stéphane Dujarric mengatakan bahwa setelah 11 bulan perang, lebih dari 600.000 anak di Gaza kehilangan akses ke pendidikan formal untuk tahun ajaran baru tahun ini.
Ia mengatakan bahwa hari Senin kemarin seharusnya menandai dimulainya tahun ajaran baru di Gaza.
“Badan Bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) mengatakan dari 200 sekolah yang mereka kelola, tak satu pun sekolah resmi yang tersedia. Banyak dari sekolah-sekolah itu yang digunakan sebagai tempat penampungan bagi warga Palestina yang mengungsi. Badan tersebut mengatakan timnya masih menyediakan kegiatan rekreasi dan dukungan psikososial di beberapa sekolah,” kata Dujarric.
PBB dan mitranya terus berupaya melindungi anak-anak dari virus polio. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan melaporkan bahwa mitra-mitra tersebut menuntaskan fase kedua kampanye vaksinasi kemarin di Gaza selatan, menurut Dujarric.
“Lebih dari 256.000 anak di bawah usia 10 tahun di Khan Younis dan Rafah telah divaksinasi dalam empat hari selama fase kedua kampanye vaksinasi,” katanya.
Dujarric mengatakan putaran awal kampanye itu kini hampir 70 persen selesai dengan lebih dari 446.000 anak telah divaksinasi dari 640.000 anak yang menjadi target dalam putaran pertama ini. Putaran kedua akan dimulai sekitar empat minggu lagi. Dan fase terakhir dari putaran pertama ini akan dimulai Selasa (10/9) ini di Gaza utara. [voa]