Keluarga Sederhana Group Umroh Hisar Global Indonesia

TRANSINDONESIA.co | Hisar Global Indonesia kembali memberangkatkan jemaah umroh dalam beberapa grup keberangkatan. Tidak tanggung-tanggung, ada sekitar 8 grup umroh yang diberangkatkan sebelum menutup season umroh tahun 2023-2024 di bulan April 2024. Grup tersebut terbagi menjadi Grup Umroh Reguler, Umroh Plus Turki dan Umroh Plus Dubai serta Umroh Plus Ziarah Badar.

Hal ini dilakukan Hisar Global Indonesia untuk memfasilitasi jemaah yang berniat umroh dengan suasana santai dengan cuacanya yang “damai” serta dalam rangka menyambut datangnya musim Haji tahun 1445 Hijriah.

Dari sekian grup keberangkatan umroh yang ada, Umroh Hisar Grup keberangkatan 25 April 2024 yang banyak menyimpan cerita unik dan menarik untuk ditulis menjadi sebuah artikel.

Walaupun grup lain memiliki cerita unik dan menarik tersendiri, namun pada kesempatan kali ini penulis ingin mengangkat kisah Grup 25 April 2024 yang pada akhirnya menjadi “Grup Keluarga Sederhana” yang berlandaskan rasa mahabbah antar sesama jemaah dari awal keberangkatan, perjalanan ibadah di tanah suci hingga kembali ke tanah air dengan rasa haru, rindu, sedih dan bahagia yang bercampur padu menjadi satu.

Ceritanya, bermula ketika Abi Wahyu yang diamanahkan untuk membersamai Grup 25 April 2024 sebagai Tour Leader. Ketika ditunjuk Abi Wahyu langsung memperkenalkan diri dan mulai berusaha mengenal satu-persatu “karakteristik” jemaah baik dari segi usia, nama lengkap dan panggilan, perkiraan kebutuhan, latar belakang, riwayat jemaah sebelumnya sudah atau belum berangkat umroh/haji dan lain sebagainya.

Sehingga dengan mengumpulkan data sedemikian rupa Abi Wahyu beranggapan akan mudah mengenal dengan baik setiap jemaah beserta kebutuhannya.

Jemaah Umroh Hisar di Masjidil Haram. [Transindonesia.co /kiriman Jemaah Hisar Global Indonesia]

Tidak lama setelah itu Abi Wahyu langsung mengadakan pertemuan perdana melalui via Zoom Meeting bersama seluruh jemaah Grup 25 April 2024. Di sana merupakan ajang perkenalan tatap muka tahap awal dan sosialisasi mengenali amalan-amalan maknawiyah dan ruhaniyah mempersiapkan diri untuk datang ke tanah suci sebagai Tamu Allah SWT dan Tamu Rasulullah SAW.

Selain itu, Abi Wahyu juga mengarahkan jemaah Grup 25 April 2024 untuk membaca khataman Al-Quran secara bersama-sama dengan target minimal 2x khataman.

Nantinya, khataman tersebut dibacakan doa khataman dan dihadiahkan pahala bacaan khatamannya untuk baginda Rasulullah SAW ketika awal berangkat di bandara dan perpisahan dengan Nabi Muhammad SAW sembari meminta izin berangkat menuju Mekkah AlMukarramah untuk melaksanakan ibadah umroh.

Singkat cerita, ketika sudah akan mulai landing di Bandara Madinah rasa gugup mulai menyelimuti perasaan jemaah Umroh Grup 25 April 2024 karena sudah begitu dekat dengan Nabi Muhammad SAW.

Begitu bergerak menuju area Masjid Nabawi, jemaah mulai diarahkan dan intensif membaca shalawat dengan berbagai macam shalawat seperti; Shalawat Syarifah, Shalawat Munjiyah, Shalawat Nariyah, Shalawat Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq Radhiallahu anhu dan Shalawat Fathiyyah serta Shalawat di atas batu dan lain sebagainya.

Hal ini merupakan sebuah kalaziman yang perlu diistiqomahkan ketika menjadi Tamu Rasulullah SAW.

Niatnya, begitu sampai di Masjid Nabawi ingin rasanya langsung memberi salam kepada Rasulullah SAW, Sayyidina Abu Bakar Shiddiq RA dan Sayyidina Umar bin Khattab RA serta kepada Para Ahli Jannatul Baqi’.

Namun, niat baik tersebut terpaksa diundur keesokan harinya karena sudah larut malam dan jemaah dirasa butuh istirahat karena notabene-nya baru datang dari perjalanan jauh.

Akan tetapi, beberapa jemaah yang masyaAllah karena saking rindunya berjumpa dengan Nabi, begitu manaruh barangnya di kamar hotel langsung menuju pintu Babussalam agar dapat langsung menziarahi kekasih Allah SWT tersebut. Subhanallahh…

Selama di Madinah al-Munawwarah, Jemaah Umroh Hisar Grup 25 April 2024 melaksanakan program seperti masuk Raudhah al-Muthahharah, berziarah ke dalam Pemakaman Baqi’ (Jannatul Baqi’), tapak tilas jejak peninggalan Nabi seperti berziarah ke Masjid Ghamamah, Masjid Abu Bakar as-Shiddiq RA, Masjid Umar bin Khattab RA, Masjid Usman bin Affan RA, Masjid Ali bin Abi Thalib RA.

Lalu, berkunjung menziarahi Jabal Uhud, Masjid Qiblatain, Masjid Sab’ah dan Masjid Quba dengan bis. Tidak lupa malam harinya berkunjung ke kebun kurma sambil makan nasi mandi bersama-sama.

Ada beberapa cerita menarik, lucu, dan mengundang haru, selama di Madinah al-Munawwarah. Salah satunya cerita dari salah satu jemaah Grup 25 April 2024 yang namanya sengaja tidak disebutkan agar tidak melanggar kode etik jurnalistik.

Beliau ketika masuk ke Raudhah al-Muthahharah untuk pertama kalinya di waktu sepertiga malam melalui antrian Nusukh, saking begitu excited-nya (bersemangatnya_red) langsung masuk ke barisan paling depan.

Shalat sunnah 2 rakaat selama kurang lebih 3 menit, begitu salam langsung diusir oleh Askar yang berjaga di sana. Askar menyangka beliau sudah berada di sana lebih dari 30 menit.

Jika orang normal bakal sedih, marah, gusar, dan emosi negatif turunan lainnya. Akan tetapi beliau sabar dan bertawakal serta memandang positif kejadian tersebut.

Jemaah Umroh Hisar di Makam Suhada Uhud dan lokasi Gunung Uhud. [Transindonesia.co /kiriman Jemaah Hisar Global Indonesia]

Namun, sepertinya berkat keikhlasan beliau menerima kejadian tersebut, Allah SWT undang beliau masuk Raudhah al-Muthahharah dengan cara yang tidak disangka-sangka. Dan beliau-pun mendapat kesempatan yang lumayan lama di dalam Raudhah al-Muthahharah, begitu dekat dengan Rasulullah SAW. MasyaAllaahh…

Di hari terakhir Grup 25 April 2024 berada di Madinah al-Munawwarah, sebelum bertolak ke Mekkah al-Mukarramah Jemaah di arahkan untuk bershalawat dan mengucapkan salam perpisahan kepada Rasulullah SAW, Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq RA dan Sayyidina Umar bin Khattab RA serta kepada Para Ahli Jannatul Baqi’.

Tidak lupa meminta izin kepada Rasulullah SAW untuk berangkat ke Kota Mekkah al-Mukarramah melaksanakan umroh.

Hal ini juga pernah dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab RA semasa hidupnya.

Diriwayatkan dari hadis riwayat Ibnu Majah nomor 2885:

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ عُمَرَ أَنَّهُ اسْتَأْذَنَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْعُمْرَةِ فَأَذِنَ لَهُ وَقَالَ لَهُ يَا أُخَيَّ أَشْرِكْنَا فِي شَيْءٍ مِنْ دُعَائِكَ وَلَا تَنْسَنَا

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Waki’ dari Sufyan dari Ashim bin Ubaidillah dari Salim dari Ibnu Umar dari Umar bin Khattab bahwasanya (ketika) ia (Umar bin Khattab) bermohon izin kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam untuk umrah, lalu beliau mengizinkannya dan bersabda:

Wahai saudaraku, sertakan kami dalam do’a mu dan janganlah melupakan kami”.

Berdasarkan hadis tersebutlah, Abi Wahyu bersama Jemaah Umroh Hisar Grup 25 April 2024 bersama-sama bershalawat dan meminta izin kepada Rasulullah SAW sebelum berangkat ke Mekkah al-Mukarramah serta selalu berusaha untuk ingat dan tidak lupa mendoakan Rasulullah SAW, para Keluarga Nabi, Sahabat Nabi dan lain sebagainya.

Bahkan pada momentum tersebutlah sebaiknya juga mengingat keluarga, karib kerabat dan tetangga baik yang meminta didoakan ketika berangkat umroh maupun yang tidak, sekalipun tetap didoakan tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.

Langkah baik ini mengundang keberkahan dan kemudahan dalam setiap ibadah yang dilaksanakan di tanah suci.

Selain itu, malaikat juga akan ikut serta mendoakan orang-orang yang mendoakan saudara muslimnya secara rahasia (tanpa sepengetahuan yang bersangkutan).

Setelah berpamitan, rombongan bergegas menuju stasiun kereta cepat dengan keadaan memakai kain ihram bagi jemaah laki-laki dan pakaian putih-putih bagi jemaah perempuan.

Setelah beberapa menit di dalam kereta cepat dan melewati titik miqat jemaah diarahkan untuk memasang niat ihram (niat umroh).

Dari sinilah, segala larangan-larangan selama ihram mulai berlaku dan jika lupa untuk menghindari larangannya jemaah dihimbau untuk membayar DAM.

Kurang lebih 2,5 jam berada di kereta cepat, selama itu jemaah memperbanyak bacaan talbiyah sebagai bentuk rasa syukur dan menyambut panggilan Allah SWT untuk melaksanakan umroh sembari menjadi Tamu Allah SWT.

Waktu magrib kota Mekkah dan sekitarnya, rombongan tiba di Hotel dan langsung bersiap melaksanakan umroh pertama, setelah sebelumnya diberi kesempatan untuk makan malam, merapihkan barang di kamar, memenuhi hajat yang dirasa perlu dan lain sebagainya.

Setelah itu jemaah berkumpul di lobby hotel dan secara bersama-sama bergerak menuju Masjidil Haram.

Ketika sampai di Pelataran Masjidil Haram, Abi Wahyu menyusun strategi posisi jemaah agar ideal dan tidak mudah tercecer atau tertinggal dari rombongan. Dan sebelum mulai bergerak ke area mathaf (tempat thawaf) Abi Wahyu melakukan briefing singkat.

Salah satunya jemaah dihimbau untuk menundukkan kepala, tidak mencuri-curi pandang hingga sampai ke area mathaf. Karena para alim ulama mengatakan bahwa ketika pertama kali melihat Ka’bah Muazzamah dosa-dosa akan diampuni, doa-doa akan diijabah, segala hajat akan dipenuhi dan kemuliaan-kehormatan-keagungan-kebaikan orang yang berhaji atau berumroh akan ditambahkan oleh Allah SWT.

Dan kebetulan juga, mayoritas dari jemaah grup 24 April 2024 ini baru pertama kali berangkat umroh. Hal ini tentu lebih utama dan akan lebih berasa lagi atmosfir positifnya jika diterapkan instruksi-instruksi yang telah diberikan tersebut dengan baik.

Selain itu, jemaah juga dituntut untuk menangis ketika melihat Ka’bah Muazzamah. Baik itu menangis terharu penuh rasa syukur karena di undang oleh Allah SWT untuk memenuhi panggilan-Nya menjadi tamu Allah SWT dan tamu Rasulullah SAW. Maupun menangis karena selama ini penuh salah, banyak dosa dan sering melakukan maksiat. Atau bahkan menangis karena tidak bisa menangisi hal itu semua.

Setelah sampai di area mathaf, jemaah diberi aba-aba untuk melihat Ka’bah Muazzamah secara serentak. Hampir 100% jemaah terlihat menangis dan menitikkan air mata, alhamdulillah.

Pada momen itulah jemaah diberi kesempatan untuk berdoa meminta apa yang ingin diminta, menangis mengadu atas kesusahan yang dialami selama ini.

Karena harapannya, ketika jemaah datang memenuhi panggilan-Nya melaksanakan umroh ke tempat yang makbul untuk berdoa, InsyaAllah juga akan lebih makbul lagi doa-doa yang dipanjatkan dalam keadaan menangis sembari merasa menjadi hamba yang tidak berdaya di hadapan Allah SWT. Aamiinn yaa Rabbal’alamiin…

Setelah itu, rangkaian ibadah umroh seperti tawaf, sai, dan tahallul mulai dilaksanakan.

Alhamdulillah, walaupun rata-rata jemaah sudah mulai kelelahan, namun dengan pikiran positif, keletihan tersebut berubah menjadi semangat karena memandang semua itu akan diganjar pahala oleh Allah SWT dan digugurkan semua dosa-dosanya.

Selama di Mekkah al-Mukarramah, alhamdulillah mayoritas jemaah mengikuti semua program dengan semangat dan lancar. Dari mulai Umroh Pertama, ziarah ke rumah kelahiran Rasulullah SAW, mengunjungi Masjid Syajarah dan Masjid Jin lalu berziarah ke Pemakaman Jannatul Mualla. Pemakaman yang mana tempat dimakamkannya Ummul Mukminin Siti Khadijah RA, para Sahabat Nabi, Tabi’in dan orang shaleh lainnya.

Jemaah Umroh Hisar di Kota Toif. [Transindonesia.co /kiriman Jemaah Hisar Global Indonesia]

Namun, ada kisah menarik ketika berziarah ke Pemakaman Jannatul Mualla. Selama perjalanan, jemaah di minta membaca masing-masing satu surat yasin yang mana pahala membacanya akan dihadiahkan kepada Keluarga Nabi, Sahabat Nabi, Muslim-muslimah dan khususnya kepada istri kecintaan Nabi SAW yang dimakamkan di Pemakaman Jannatul Mualla.

Ketika perjalanan menuju ke sana, Abi Wahyu teringat pesan dan keinginan salah satu jemaah ketika di Madinah al-Munawwarah. Waktu itu, tepatnya saat rombongan jemaah laki-laki berkeliling menziarahi Pemakaman Jannatul Baqi’.

Tiba-tiba, salah satu jemaah tersebut curhat dan bercerita bahwasanya orang tua (ayah) beliau wafat dan dimakamkan di Pemakaman Jannatul Mualla. Beliau ingin di antarkan ke sana agar dapat mendoakan ayahnya, meskipun tidak tahu persis posisi letak makam ayahnya di mana.

Karena mengingat hal tersebut, ketika sampai di Pemakaman Jannatul Mualla, Abi Wahyu mengajak Jemaah Grup 25 April 2024 yang ikut berziarah untuk berdoa dan menghadiahkan pahala bacaan surat yasin yang telah di baca sebelumnya itu kepada istri kecintaan Nabi SAW yakni Siti Khadijah RA, Keluarga dan Sahabat Nabi dan juga mendoakan ayah dari salah satu jemaah yang dimakamkan di Jannatul Mualla tersebut. Rasa sedih penuh haru pun menyelimuti suasana pada saat itu.

Tangis jemaah yang ayahnya wafat di sana pun pecah, terisak-isak beliau mengatakan, bahwa beliau belum sempat berbakti kepada bapaknya semasa hidup ayahnya. Jemaah yang ikut sedih pun mencoba menghibur dan menenangkan.

Abi Wahyu pun menyampaikan kepada jemaah tersebut, bahwa ikhtiar seorang anak yang datang jauh dari Indonesia ke sini menghabiskan begitu banyak tenaga, waktu, biaya dan pikiran semata-mata untuk menziarahi seorang ayah dan mendoakannya adalah suatu amalan yang InsyaAllah terhitung pahala dan dinilai sebagai sebuah bakti kepada orang tua di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiinn yaa Rabb…

Selama di Mekkah al-Mukarramah juga Grup 25 April 2024 berziarah ke Jabal Tsur, Jabal Rahmah, pergi ke Thaif kota masa kecil Nabi SAW, mengunjungi pabrik parfum dan berfoto di kebun/taman mawar, lalu berziarah ke Masjid Abdullah ibn Abbas, Masjid Kuk dan Masjid Addas.

Tidak lupa, selama di Thaif juga sebagian besar jemaah Grup 25 April 2024 menaiki telefric (kereta gantung) menikmati pemandangan kota Thaif. Telefric (kereta gantung) Thaif ini pun disubsidi biayanya oleh salah satu jemaah yang masyaAllah ingin berniat sedekah dan membahagiakan Tamu Allah SWT dan Tamu Rasulullah SAW. Semoga beliau dilimpahkan rezeki sehat wal ‘afiyat, rezeki umur panjang dan rezeki harta yang berlimpah lagi berkah oleh Allah SWT. Aamiiinn Yaa Rabbal’alamiinn…

Alhamdulillah, Grup 25 April 2024 selama di Mekkah al-Mukkarramah berhasil melaksanakan umroh 3 kali plus thawaf wada (thawaf perpisahan) dengan lancar.

Walaupun, memang terjadi kendala sana-sini seperti rasa capek dan lelah yang menggerogoti, jemaah yang tiba-tiba menghilang dari rombongan lalu harus dicari dengan konsekuensi saling menunggu, jemaah yang lupa bahwasanya sedang dalam keadaan berihram lalu melanggar ketentuan larangan ihram sehingga harus membayar DAM, dan masih banyak lagi.

Namun hal-hal dan pengalaman seperti itulah yang menjadi sebuah cerita yang seru untuk diingat dan dibahas kembali ketika Grup 25 April 2024 bertemu lagi, reuni dan temu kangen suatu saat nanti.

Singkat cerita, ketika pulang ke tanah air dan sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, Abi Wahyu mengajak Jemaah untuk berkumpul dan membentuk halaqah di tenda umroh untuk terakhir kalinya sebelum berpisah.

Di sana, Abi Wahyu mengucapkan rasa terima kasih atas kekompakan, kerjasama dan rasa kekeluargaan yang diberikan, meminta maaf atas segala kekurangan dan memohon agar hak-haknya yang tidak terpenuhi selama bersama agar dihalalkan.

Lepas dari sini, Grup 25 April 2024 berubah menjadi sebuah keluarga sederhana yang terbentuk karena perjalanan singkat bersama, perjalanan menjadi Tamu Allah SWT dan Tamu Rasulullah SAW. Grup itu kini Bernama “Keluarga Sederhana 25 April 2024♥”.

Semoga ridho Allah SWT selalu menyertai para Jemaah Keluarga Sederhana 25 April 2024♥ di manapun kini mereka berada. Semoga sehat selalu, panjang umur dan dimudahkan oleh Allah SWT segala urusannya.

Mudah-mudahan suatu saat nanti kita dapat berkumpul bersama kembali baik itu bersama-sama memenuhi panggilan Allah SWT ke tanah suci atau bersama-sama berkumpul kembali di Jannah-nya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Aamiinn…

Demikian tulisan ini dibuat, dengan niat awalnya diminta singkat, padat, jelas dan sederhana saja oleh salah satu jemaah Grup 25 April 2024. Akan tetapi, penulis merasa perlu membuat tulisan ini sedikit panjang agar dapat merangkum perjalanan ibadah umroh Grup 25 April 2024 secara keseluruhan. Sehingga tulisan ini dapat dibaca kembali bagi jemaah yang barangkali merindukan dan ingin mengingat kembali memori-memori perjalanan Keluarga Sederhana 25 April 2024♥.

Akhir kata, penulis meminta maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dari tulisan ini. Mewakili seluruh tim Hisar yang bertugas dan membantu di balik layar, salam penuh mahabbah dari penulis. Sampai jumpa~

 

Penulis: Tour Leader Umroh Hisar Grup 25 April 2024.

Share