Satu Warga Terseret Arus Banjir Belu Nusa Tenggara Timur

TRANSINDONESIA.co | Hujan deras yang melanda Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur pada Selasa (5/7/2024) menyebabkan debit air sungai di Desa Derokfaturene, Kecamatan Tasifeto Barat terus meningkat. Arus yang deras tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia akibat terseret arus.

Berdasarkan laporan harian Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menyebutkan bahwa kronologi kejadian yg menyebabkan 1 warga meninggal dunia adalah pada saat terjadi hujan deras korban melewati sungai untuk membawa hewan ternak sapi nya pulang dan tiba-tiba terpeleset lalu korban terbawa arus sungai pada Selasa 5 Maret 2024, pukul 17:00 WITA.

“Tim SAR Gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Belu, Basarnas, TNI, Polri serta relawan melakukan upaya pencarian dan evakuasi terhadap warga yg terseret arus tersebut, sehingga pada akhirnya proses pencarian itu membuahkan hasil dan korban dapat ditemukan pada hari Kamis 7 Maret 2024 pukul 10.54 WITA,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Jumat (8/3/2024).

Menurut laporan peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang berlaku 5 – 7 Maret 2024 pukul 07:00, menyebutkan bahwa wilayah Nusa Tenggara Timur berpotensi hujan lebat dengan status waspada.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati hati akan adanya  potensi hujan lebat dan selalu mengikuti arahan serta imbauan dari Pemerintah Daerah setempat dan Dinas terkait lainnya. [sun]

Share
Leave a comment