Pejuang Perubahan Boedoet For AMIN Gentarkan Rumah Perubahan Jl Diponegoro 10

TRANSINDONESIA.co | Bicara tentang anak Boedoet, sebuah sebuah sebutan untuk alumni SMAN 1 Jakarta, tidak bisa kita lepaskan pada militansi dan solidnya mereka  dalam bertindak dan bersikap. Meski tersedia ruang untuk berbeda, pada pilihan hidup apalagi pilihan tiap lima tahunan yang bertajuk Pemilu. Perbedaan seperti biasa, disikapi dengan arif dan saling menghormati dan tentunya tanpa saling ganggu.

Tapi, ketika hampir 200 orang anak Boedoet itu berkumpul pada Jumat, 26 Januari 2024 di Rumah Perubahan AMIN Jl. Diponegoro no. 10, sangat tergambar jelas jiwa-jiwa militannya mereka yang terlatih sejak jaman SMA dulu. Apalagi mereka, dengan bangga menyebut dirinya Pejuang Perubahan Boedoet For AMIN. Sebuah sikap yang tentunya penuh resiko, namun nyali sekali terasah tetap akan jadi nyali yang sesungguhnya. Lintas generasi mereka kumpul, dari mulai yang tertua angkatan 67 hingga yang termuda angkatan 90-an.

Ketika ikhtiar untuk bersandar pada kehidupan berketuhanan, prinsip kemanusiaan yang dimuliakan dan tentunya pada akal sehat. Mereka merasa perlu untuk bersikap dan mengumumkan saluran perjuangan mereka, berlabuh di Rumah Perubahan AMIN, Diponegoro 10 Jakarta.

Bukan sekedar menang banyak yang hadir, namun gelora perjuangan tergambar jelas, tatkala Ir. Chandra Negara M.Si membacakan naskah deklarasi Dukungan Para Pejuang Perubahan Boedoet untuk Paslon no 1-AMIN, mewakili teman-temanya. Narasi mereka, cukup menggambarkan kegelisahan melihat situasi kondisi bangsa akhir-akhir ini.

Sebagaimana hal yang tertera dalam dokumen deklarasi itu, “Etika dalam kehidupan bernegara sedang berlayar menuju jurang kehancuran. Bersamanya, terseret prinsip-prinsip keadilan yang semakin rapuh dan hukum yang retak. Korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta kesewenang-wenangan berikut penyalahgunaan kekuasaan adalah wajah kusam yang kita pandang tentang keadilan dan hukum negeri kita yang berlumur amisnya kekuasaan. Keberpihakan penyelenggara tidak lagi bersandar pada etika, keadilan, dan hukum. Pararel dengan itu, harkat dan martabat kebangsaan dalam bernegara juga pudar, menempatkan bangsa dan negara dalam posisi kedaulatan yang memalukan dalam banyak aspek”.

Lebih lanjut Chandra mengungkapkan lagi tentang isi dukungannya itu dalam bahasa yang cukup puitis, “Bulat air di pembuluhan, bulat kata dimufakat, maka telah bulatlah tekad kami, telah pipihlah niat kami, sehingga sehingga bila pipih dapatlah dilayangkan, bila bulat dapatlah digulirkan sesuai dengan azas musyawarah mufakat pada Sila ke-4 Pancasila, yang mana kami Alumni Lintas Angkatan SMA 1 Jakarta atau SMA Boedoet menyatakan Kami mendukung paslon AMIN (01) yakni Bpk. Anies Baswedan, Ph.D dan Bpk. Dr. (HC) Muhaimin Iskandar sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Periode 2024 – 2029 pada Pemilu Presiden 2014”.

Terus terang, itu cukup membuat kaget anggota Timnas AMIN yang pagi itu diwakili oleh 4 orang mantan Perwira Tinggi dan dipimpin oleh Marsda TNI Pur Supomo. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi atas kerelaan Pejuang Perubahan Boedoet for AMIN untuk mengupayakan perubahan sebagaimana yang menjadi moto pemenangan Paslon No 1 AMIN.

Selain hadirnya 4 orang anggota TIMNAS itu, hadir pula anggota Timnas lainnya, Geisz Chalifah dan juga Dewan Pakar Tim Hukum Timnas Anies-Cak Imin (AMIN), Eggi Sudjana, yang merupakan sahabat anak Boedoet, yang kebetulan salah seorang kakaknya merupakan alumni Boedoet.

Ditambah lagi, para anggota Timnas yang hadir pun melihat, bahwa adik-adik Boedoet nya itu dikawal oleh Kakak Senior mereka, Komjen Pol Purn Drs. Adang Daradjatun yang juga menjabat anggota DPR dari Fraksi PKS dan juga Ketua BKD DPR-RI. Mereka tertegun, melihat keakraban seakan tak berjarak antara senior dan juniornya yang semuanya terkemas dengan akrab bahkan sedikit nyeleneh tanpa meninggalkan rasa hormat pada seniornya. Tentunya dukungan para Pejuang Perubahan Boedoet for AMIN bukan dukungan kaleng-kaleng, dengan melihat militansi mereka selama ini yang sudah teruji.

Ketika ditanya oleh awak media, apakah bisa dipastikan seluruh warga Boedoet akan menyalurkan pilihannya pada Paslon No1.

Dengan sedikit diplomatis, “Tentunya saudara-saudara Boedoet kami yang tidak datang atau ada di luar kota dan luar negeri akan melihat kita hadir kompak di sini. Sinyal itu terbaca jelas oleh mereka, tapi tetap kita hargai pada pilihan mereka yang boleh jadi beda dengan kami”. [miz]

Share