Banjir Lumpur Terjang Samosir Seret, Satu Orang Hilang Masih Dicari

TRANSINDONESIA.co | Banjir lumpur menerjang wilayah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, sejak Senin (13/11/2023), mengakibatkan satu warga hilang dibawa arus belum ditemukan hingga, Kamis (16/11/2023), masih dalam pencarian atas bencana banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan banjir menyebabkan lima rumah rusak berat, empat jembatan rusak dan jaringan irigasi serta air bersih juga rusak. Selain itu, tiga gedung fasilitas pendidikan, dua gedung pusat kesehatan, dua unit gereja dan 266 hektar lahan pertanian juga terdampak.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Samosir, Sarimpol Simanihuruk, mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan pencarian warga yang dilaporkan hilang akibat banjir.

“Masih dalam tahap pencarian, kami bersama tim gabungan tadi pagi (15/11) sudah mengerahkan alat berat dalam proses pencarian dimulai dari sekitar tempat tinggal korban,” kata Sarimpol melalui keterangan resminya, Kamis (16/11/2023).

Sarimpol menambahkan, banjir juga sempat meluas yang sebelumnya berdampak pada empat kecamatan hingga kini mencapai lima kecamatan. Adapun kecamatan terdampak yakni Kecamatan Harian, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Palipi, Kecamatan Nainggolan dan Kecamatan Simarionggo.

Kaji cepat sementara, sedikitnya 620 jiwa mengungsi akibat kejadian ini. Merespon hal ini, tim gabungan juga telah mendirikan tenda pengungsi. Titik pengungsian berada di Gereja Katolik ST Bonaventure di Desa Pintu Batu, Kecamatan Pangururan. Distribusi logistik dan obat-obatan sebagai kebutuhan dasar juga telah disalurkan guna penanganan darurat.

Material yang terbawa saat banjir seperti kayu, batu dan lumpur menjadi kendala tersendiri dalam proses penanganan darurat. Selain itu, cakupan luas wilayah terdampak juga menutup sejumlah badan jalan hingga menggangu akses perjalanan dan fasilitas umum.

Merujuk prakiraan cuaca BMKG  hingga dua hari ke depan (17/11/2023) untuk Kabupaten Samosir masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Menyikapi hal ini, BNPB menghimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi.

Untuk sementara, warga dapat mengurangi aktivitas disekitar aliran sungai. Apabila diperlukan, warga dapat melakukan evakuasi secara mandiri apabila sudah melihat tanda-tanda kenaikan debit air setelah hujan deras mengguyur dengan durasi yang lama. [sur]

Share
Leave a comment