Banjir Gunungsitoli Surut, BNPB Ingatkan Warga Tetap Waspada Banjir Susulan

TRANSINDONESIA.co | Banjir yang sempat merendam beberapa wilayah Kota Gunungsitoli, Sumatra Utara, telah surut Kamis (31/8/2023). Insiden ini melanda sejumlah desa di empat kecamatan. Sebanyak 2.929 KK atau 4.089 jiwa terdampak banjir yang melanda Kota Gunungsitoli pada Rabu petang (30/8/2023), pukul 16.45 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Sitoli melaporkan lokasi kejadian banjir dan tanah longsor terjadi di empat Kecamatan yaitu Kecamatan Gunungsitoli, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kecamatan Gunungsitoli Utara, Kecamatan Gunungsitoli Selatan.

“Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi lahan seluas 219 hektar. BPBD setempat menyebutkan adanya kerusakan pada dua jembatan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam siaran persnya diterima redaksi, Sabtu (2/9/2023).

Hujan lebat yang mengguyur kawasan Gunungsitoli tidak hanya menyebabkan banjir tetapi juga insiden tanah longsor. Tampak beberapa titik tebih megnalami longsor, namun tidak ada laporan adanya kerusakan atau pun korban jiwa.

Sebelumnya diberitakan hujan lebat yang mengguyur Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatra Utara, hingga menyebabkan debit air sejumlah sungai di kawasan itu meluap. Kondisi ini mengakibatkan banjir pada Rabu lalu (30/8/2023). Debit air sungai yang meluap di antaranya Sungai Nou, Sungai Boyo, Sungai Idanoi, Sungai Afia, dan Sungai Gido Sebua.

“Saat terjadi banjir petugas BPBD melakukan evakuasi warga yang terjebak, terutama lansia, anak-anak, dan ibu hamil. Petugas mengimbau warga melalui perangkat desa untuk menyelamatkan berkas atau surat atau barang yang penting,” ungkap Muhari.

Sementara itu, berdasarkan hasil prakiraan cuaca menunjukkan potensi hujan hingga besok Ahad (3/9/2023) wilayah Kota Gunung Sitoli masih berpotensi hujan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap siap siaga dan waspada menghadapi potensi bahaya banjir.

“Sumber daya  pemerintah daerah diharapkan siaga untuk melakukan upaya-upaya tanggap darurat, seperti evakuasi atau pun pengaktifan tempat pengungsian sementara,” pungkasnya. [don]

Share
Leave a comment