Keutamaan Pembelajaran di Akademi Kepolisian
TRANSINDONESIA.co | Keutamaan pembelajaran bagi calon pemimpin Polri di masa yang akan datang adalah mentransformasi dan mencerahkan para taruna akan keutamaan kepolisian (Kemanusiaan, Keteraturan sosial dan Peradaban).
Akademi Kepolisian (Akpol) merupakan lembaga pendidikan yang mendidik dan menyiapkan kader pemimpin Polri masa depan sebagai polisi yang profesional Cerdas Bermoral dan Modern (PCBM) sbg Penjaga Kehidupan, Pembangun Peradaban sekaligus sbg Pejuang Kemanusiaan.
Pemimpin kepolisian di semua lini kunci dasarnya ada pada moralitas, yang merefleksikan dirinya sebagai orang yang bajik dalam mengambil kebijakannya secara bijaksana.
Para taruna diajar dan dilatih mengasah otak otot dan hati nuraninya agar memiliki kepekaan, kepedulian, dan bela rasa akan kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban secara sadar, tanggung jawab dan displin.
Polisi kehebatannya bukan pada pangkat, jabatan, kekayaan maupun kepandaian ataupun kewenangannya tetapi manakala mampu menjadi role model dan panutan atau ikon yang dipercaya masyarakat. Sejalan dengan spirit polisi penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan.
Akpol menjadi kebanggaan tatkala dalam proses pembelajaran maupun hasil didiknya menunjukan: “patuh, taat pada hukum atau peraturan bukan karena keterpaksaan atau ketakutan melainkan adanya kesadaran, memahami bahwa hidupnya tidak hanya sendiri yang juga memikirkan bagi orang lain yang hidup bersama dengan dirinya”.
Membangun hukum yang menjadi kesepakatan atau hidup bersama dalam keteraturan sosial dan dapat ditegakan dengan berbasis moralitas yang ditunjukan dari kejujuran, kebenaran dan keadilan.
Tatkala pendidikan sebatas formalitas maka cara cara instan hingga yang melanggar etikapun akan dihalalkan. Hasil didik akan mengancurkan bukan mempertahankan dan tidak akan mampu membangun dan tidak dapat mengembangkan.
Hasil didik, para alumni Akpol merupakan cermin dari kualitas lembaga pendidikan. Maka pendidikan wajib mengajarkan dan menanamkan kesadaran tanggung jawab dan disiplin untuk menemukan keutamaan kepada para taruna.
Pendidikan memang bukan segala galanya namun melalui pendidikan dapat mengetahui segala sesuatu. Pendidikan menjadi ruang transformasi pengetahuan ketrampilan moralitas agar semakin manusiawinya manusia.
Hidup dalam suatu peradaban diperlukan kemampuan untuk memahami, membatasi, empati, peduli, saling menghormati, dan mampu saling menghidupi.
Para taruna di era digital bisa saja lebih tahu dari para guru gurunya. Namun moralitas, nilai nilai kemanusiaan, soliditas, kepekaan, kepedulian dan belarasa yangvharus terus diajar dan dilatihkan agar kelak mampu merawat kebhinekaan, yang membuat negara berdaulat, berdaya tahan, berdaya tangkal bahkan berdaya saing. Dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Akpol sebagai lembanga pendidikan kepolisian, sejatinya juga merupakan pemgejawantahan atas ” Pengembangan Ilmu Kepolisian”. Ilmu kepolisian sebagai ilmu antar bidang yang mempelajari tentang:
1. Masalah sosial khususnya yang berkaitan atau berdampak pada keteraturan sosial.
2. Hukum dan keadilan.
3. Kejahatan dan penanganannya.
4. Pemolisian.
5. Isu isu penting yang terjadi dalam masyarakat.
6. Teknik dan teknis dasar umum dan khusus kepolisian (pemolisian).
Selain itu moralitas sebagai petugas polisi yang profesional cerdas bermoral dan moderen (PCBM) diajarkan dan dilatihkan dalam olah jiwa, olah rasa, dan olah raga.
Polisi yang profesional menunjukkan pada kompetensi atau keahliannya yang berbasis pada ilmu kepolisian dalam mengimplementasikan smart policing. Petugas yang ahli memiliki mental dan fisik yang siap menjadi pelayan pelindung dan pengayom masyarakat. Di samping itu juga sebagai aparat penegak hukum dan keadilan bangsa dalam mewujudkan dan memelihara keteraturan sosial. Yang mampu diimplementasikan pada operasi yang bersifat rutin, khusus atau kontijensi yaitu kondisi ekstrim sekalipun, agar tetap terwujud dan terjaga keteraturan sosial
Cerdas dan bermoral ditunjukkan bahwa polisi merupakan jalan hidup atau panggilan hidup sebagai patriot bangsa. Yang dibangun atas dasar kesadaran tanggung jawab dan disiplin serta mampu menunjukkan kreatifitas maupun inovasinya. Untuk mewujudkan polisi sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban sekaligus pejuang kemanusiaan. Yang memiliki spirit kebangsaan nasionalisme yang tinggi sebagai anak bangsa. Spirit patriotisme merupakan spirit rela berkorban dengan penuh kesadaran tanggung jawab dan disiplin karena kecintaan dan kebanggaan dalam profesinya.
Modern konteks pemolisian yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu mendukung pada sistem smart policing yang tergelar dalam model harmoninya antara: conventional policing, electronic policing dan forensic policing. Sehingga mampu memberikan pelayan prima (cepat tepat akurat transparan akuntabel informatif dan mudah diakses) di bidang pelayanan: keamanan, keselamatan, hukum, administrasi, informasi dan kemanusiaan.
Penjaga Kehidupan
Polisi dengan pemolisiannya sbg penjaga kehidupan yaitu :keberadaan polisi adalah mampu menjamin keamanan dan rasa aman sehingga warga masyarakat dapat beraktifitas untuk berproduksi. Produktifitas tsb membuat masyarakat dapat bertahan hidup tumbuh dan berkembang. Polisi sebagai co producer tidak bermain main dengan hal hal yang ilegal dan tidak membiarkan penyimpangan yang contra productive (tidak terima suap dan tidak melakukan pemerasan).
Polisi sebagai pembangun peradaban di mana keberadaan Polisi sebagai aparat penegak hukum dan keadilan mampu menunjukkan bahwa hukum sebagai simbol peradaban. Di dalam proses penegakkan hukum bertujuan untuk : menyelesaikan konflik secara beradab.
Mencegah agar jangan terjadi konflik yang lebih luas.
Membangun budaya tertib. Agar ada kepastian. Bagian dari mencerdaskan kehidupan bangsa.
Polisi sebagai pejuang kemanusiaan walaupun dengan upaya paksa sekalipun konteks humanisme ini yang menjadi dasar yaitu pada produktifitas dan peradaban serta keteraturan sosial sehingga segala usaha dan upaya yang dilakukan pada tingkat manajemen maupun operasional dengan atau tanpa upaya paksa adalh tetap bagi semakin manusiawinya manusia.
Para Taruna belajar dan mengikuti pendidikan di Akpol sangatlah singkat. Manfaatkan waktu dan kesempatan yang ada sebaik mungkin. Siapkan dirimu sebagai pemimpin pemimpin kepolisian di masa datang. Pegang teguh keutamaan kepolisian yaitu pada kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradapan.
Tanamkan dan yakini menjadi polisi ini sebagai jalan hidup dan wujud pengabdianmu kepada bangsa negara sesama keluarga sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan.
Semua itu lakukan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan disiplin. Jadikan dirimu ikon atau role model bagi suatu peradaban. Dan bangun wujudkan mimpimu menjadi kenyataan.
Pemimpin bukan segala galanya, namun dari kebijakan pemimpin bisa melakukan segala galanya, maka moralitas, keutamaan dalam kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban menjadi penting bagi pendidikan calon pemimpin.**
Bumi Maribaya 260123
Chrysnanda Dwilaksana