Fenomena Angin Sapu Puluhan Rumah dan Pondok Pesantren Mamuju Sulbar
TRANSINDONESIA.co | Fenomena angin kencang saat hujan lebat sapu puluhan rumah warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (3/1/2023), pukul 04.20 Wita. Akibat terjangan angin kencang itu puluhan jiwa terdampak karena 23 rumah mereka rusak di empat kecamatan. Tiga rumah alami rusak berat, 2 rusak sedang, 18 rusak ringan, serta satu fasilitas umum rusak berat dan satu pondok pesantren rusak ringan.
“Fenomena ini tidak mengakibatkan adanya korban jiwa atau luka-luka, sedangkan sebanyak 22 KK (97 jiwa) yang tersebar di 4 kecamatan merasakan dampak angin kencang,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,Abdul Muhari, melansir data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, Rabu (4/1/2023).
Keempat kecamatan dengan sejumlah desa terdampak antara lain di Kecamatan Tepoyo (Desa Paraili, Topoyo, Budong-Budong, Tabolang dan Tumbu), Kecamatan Tobadak (Desa Tobadak), Kecamatan Karossa (Desa Kambunong dan Karossa) dan Kecamatan Budong-Budong (Desa Babana dan Lumu).
BPBD Kabupaten Mamuju telah melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa terdampak. Personel tim reaksi cepat pun dikirimkan untuk melakukan kaji cepat dan upaya penanganan darurat.
Prakiraan cuaca esok hari, Kamis (5/1/2022), waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang di wilayah Mamuju.
Menghindari dampak buruk angin kencang, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, khususnya untuk antisipasi angin kencang, warga setempat dapat melakukan pemotongan ranting-ranting pohon di sekitar rumah, sedangkan dinas terkait dapat memantau pohon dan ranting yang perlu dipangkas, yang berada di ruang publik.
Sementara itu, untuk menghindari pohon atau pun papan reklame tumbang tertiup angin kencang, warga yang sedang di luar ruangan dapat segera berlindung di dalam bangunan yang kokoh.[wei]