Banjir Rob Pemalang Berdampak pada 3.900 Warga
TRANSINDONESIA.co | Pasang surut air laut memicu terjadinya banjir rob hingga ke pemukiman warga di wilayah Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Peristiwa yang terjadi, Jumat 12 Desember 2022, pukul 06.00 WIB berdampak pada 1.272 KK (Kepala Keluarga) atau 3.900 jiwa.
“Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang tercatat sebanyak 62 jiwa mengungsi,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalan keterangannya, Sabtu 3 Desember 2022.
Menurutnya, daerah terdampak mencakup tiga kecamatan, di antaranya, Desa Tegaldowo, Desa Karang Jompo, Desa Jeruksari, Desa Pacar, Desa Sambotejo di Kecamatan Tirto. Selanjutnya, Desa Blancanan, Desa Depok di Kecamatan Siwalan dan Desa Wonokerto, Desa Pencakar di Kecamatan Wonokerto.
Merespon hal tersebut, BPBD Kabupaten Pemalang melakukan upaya penanganan darurat banjir seperti melakukan pendataan, evakuasi warga terdampak, penyaluran bantuan logistik dan membuat tanggul sementara dari karung goni sebagai penahan ombak air pasang.
Adapun BPBD bersama perangkat daerah setempat melakukan pelaporan secara berkala untuk memantau lokasi kejadian.
Menurut kajian InaRISK, Kabupaten Pemalang memiliki tingkat bahaya gelombang dan abrasi sedang hingga tinggi. Empat kecamatan masuk dalam kategori tersebut dengan luas bahaya sebesar 23.118 hektar.
BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir maupun area permukiman dengan potensi gelombang tinggi dapat meningkatkan kewaspadaan.
Pemerintah daerah dan masyarakat juga dapat mempersiapkan rencana kesiapsiagaan dan mitigasi bencana dengan membuat sistem peringatan dini sederhana untuk mendeteksi gelombang tinggi, membuat penahan atau pemecah ombak serta rencana evakuasi jika terjadi banjir rob susulan. [nag]