Akses Jalan Nasional Putus Akibat Tebing Jembatan Gladak Perak Menghubungkan Kabupaten Lumajang – Malang Amblas
TRANSINDONESIA.co | Akses jalan nasional putus akibat sisi luar tebing Jembatan Gladak Perak menghubungkan dua kabupaten, yakin Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang amblas di KM 59 Piket Nol Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan peristiwa itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Candipuro, Kamis (3/11/2022) pukul 21.30 WIB.
“Tingginya curah hujan secara tidak langsung membuat tanah di bagian bawah jalan menjadi jenuh oleh air sehingga menyebabkan amblas dan tidak dapat dilalui segala jenis kendaraan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” kata Kabid KRR BPBD Kabupaten Lumajang,Joko Smabang dalam keterangannya diterima redaksi, Sabtu (5/11/2022).
Peristiwa amblasnya jalan nasional kata Joko, secara otomatis juga menghambat pengerjaan Jembatan Gantung Gladak Perak yang terputus oleh aliran Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru pada Desember 2021. Padahal, jalan tersebut menjadi jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang.
“Dengan longsornya jalan nasional di KM 59 Piket Nol Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro ini juga menyebabkan pembangunan jembatan Gladak Perak terhambat,” sebut Joko.
Demi percepatan penanganan jalur yang amblas, pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jawa Timur akan segera menyelesaikan perbaikan jalan tersebut bersamaan dengan penanganan Jembatan Gladak Perak. Sesuai dengan target, pengerjaan jembatan maupun jalur ambles akan rampung pada Januari 2023 mendatang.
Guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya longsor kembali, pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Jawa Timur akan memasang tiang penahan Bore Pile sepanjang 150 meter yang dilengkapi beton bertulang. Diharapkan hal itu akan mampu mencegah terjadinya longsor atau amblas di kemudian hari.
Cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya hingga Ahad (6/11/2022), sebagaimana menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Goefisika (BMKG).[nag]