Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana Gelar Lukisan “Bhagavad Gita” Nyanyian Suci

TRANSINDONESIA.co Sosok manusia multi talenta mungkin patut disematkan kepada Prof Dr Brigjen Pol Chrysnanda Dwilaksana. Pak Chris, begitu beliau disapa, sehari hari menjabat Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korps Lalulintas Polri. Tapi di tengah kesibukannya memimpin Ditkamsel, Pak Chris punya tugas lain yang tidak kalah sibuknya menjadi dosen dan guru besar di Sekolah Tinggi llmu Kepolisian (STIK)/Perguruan Tinggi llmu Kepolisian (PTlK).

Pak Chris yang sudah sangat piawai menjadi inovator dan motivator terkait keamanan dan keselamatan berkendara sesuai implementasi UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas dan Angkutan Jalan (UULAJ) ini,  tidak henti hentinya memberikan guidence kepada pengendara di jalan jalan seluruh lndonesia.

Panduan panduan yang disampaikan Pak Chris, yang juga penggagas awal berdirinya Saving Driving Centre (SDC) di Pekanbaru, Riau. Saving Driving Centre Pekanbaru, adalah yang pertama di lndonesia. Kini hampir semua Polda di lndonesia sudah punya  SDC.

Menurut Pak Chris, dalam setiap kesempatan memberikan arahan baik secara langsung atau melalui medsos, pentingnya pengendara mengetahui aturan keamanan dan keselamatan agar tidak terjadi kecelakaan yang fatal.

“Jika pengendara sudah mengikuti panduan berkendara dan rambu rambu, pasti tidak akan terjadi kecelakaan yang fatalitas,” ujar mantan Dirlantas Polda Metro Jaya ini.

Sebagai guru besar Pak Chris, tentu punya tugas yang sangat mulia membimbing para yuniornya meraih gelar doktor. Apalagi Pak Chris dikenal sebagai pembimbing yang mumpuni di bidang ilmu manajemen kepolisian.

Untuk mencapai gelar profesor, Pak Chris juga sering menulis buku dan jurnal ilmiah. Beberapa buku tentang polisi sudah diterbitkan. Beliau tidak segan segan menyampaikan otokritik untuk kebaikan  institusinya sendiri. Ini sejalan dengan sikap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang mengaku Polri tidak anti kritik dari masyarakat.

Tapi di tengah banyaknya  tugas yang dihadapi, Pak Chris, ternyata punya hobi melukis. Hobi yang sudah sejak muda ditekuninya ini, kini menjadikannya salah satu pelukis yang sangat produktif. Selain ikut pameran lukis bersama, Pak Chris sering mengadakan pameran tunggal.

Ribuan lukisan bertema abstrak telah dihasilkan dari goresan kanvasnya sejak beberapa tahun terakhir. Hari Kamis (7/7/2022), Pak Chris, kembali mengadakan pameran tunggal bertema “Bhagavad Gita” di Balai Budaya, Jakarta Pusat.

Bhagavad Gita atau disebut sebagai Weda Kelima yang berarti nyanyian suci merupakan sebuah kitab yang memiliki kedudukan penting dalam tradisi Hindu. Ajaran universal dalam kitab Bhagavad Gita diperuntukkan untuk seluruh umat manusia, sepanjang masa. (Nico Karundeng)

Share
Leave a comment