Korlantas Terjunkan Tim Usut Kecelakaan Bus yang Tewaskan 14 Orang di Tol Sumo
TRANSINDONESIA.co | Korlantas Polri mengerahkan tim traffic accident analysis (TAA) untuk menyelidiki kasus kecelakaan bus pariwisata di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), akibat kecelakaan maut yang menewaskan 14 orang penumpang itu terjadi, Senin 17 Mei 2022.
“Mabes Polri melalui Korlantas Polri telah mengirim tim TAA atau Traffic Accident Analysis untuk back-up Polda Jawa Timur dalam rangka menyelidiki kasus,” jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen. Pol. Ahmad Ramadhan, Selasa (17/5/2022).
Brigjen. Pol. Ahmad Ramadhan juga menyampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan sementara bus tidak mengalami over load lantaran hanya berisi 34 orang dari kapasitas 37 penumpang.
Selain itu, sopir bus pengganti berinisial AF terindikasi menggunakan narkoba jenis sabu dari pemeriksaan tes urine. Polisi juga telah mengambil sampel darah AF untuk dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor). “AF, sopir pengganti sopir utama dan saat kecelakaan bus ini baru melaju sejauh 17 KM dari rest area. Diketahui, AF tidak memiliki SIM sehingga kita akan cari statusnya apakah yang bersangkutan sopir cadangan atau kernet,” jelas Karo Penmas Divisi Humas Polri.
Diberitakan sebelumnya, sebuah bus mengalami kecelakaan tunggal saat melintas di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto pada Senin, 16 Mei 2022 pagi tadi sekitar pukul 06.15 WIB. Total korban meninggal dunia akibat kecelakaan ini mencapai 14 orang dan sudah dimakamkan.
Kasat PJR Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur, AKBP Dwi Sumrahadi mengatakan kecelakaan ini bermula saat bus dengan nomor polisi S 7322 UW yang dikemudikan Ade Firmansyah itu berangkat dari Yogyakarta menuju Surabaya dengan kecepatan sedang di jalur lambat.
Kemudian, setibanya bus di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto, kendaraan oleng ke kiri dan menabrak tiang VMS di pinggir bahu jalan tol. Sehingga bus terguling. Kecelakaan ini diduga karena sopir mengantuk.
Polda Jateng
Sementara, Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jateng melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan adu banteng dua truk trailer di Jalan Solo-Semarang tepatnya di timur SPBU Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (17/5/2022).
Kasi Laka Ditlantas Polda Jateng Kompol Fadli mengatakan, olah TKP dilakukan dengan menggunakan 3D Laser Scanning untuk mengungkap penyebab kecelakaan dua truk trailer adu banteng tersebut.
Sehingga lokasi tersebut harus disterilkan selama proses olah TKP kecelakaan yang mengakibatkan dua korban tewas.
Ini untuk merekonstruksi kejadian mulai dari sebelum terjadinya sampai kejadian (kecelakaan),” kata Fadli di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa.
Untuk hasil olah TKP, lanjut Fadli belum bisa langsung menyampaikan karena masih akan dianalisis kembali.
“Kita masukkan ke komputer, kita mengolah yang sudah kita tentukan titiknya tadi ada lima titik. Nanti kita gabungkan membuat rekonstruksi tersebut,” ungkap dia.
“Hasil TAA akan kita serahkan ke penyidik untuk melakukan keyakinan dari penyidik tersebut untuk melanjutkan perkara tersebut,” sambung dia.
Sebelumnya, kecelakaan adu banteng dua truk trailer terjadi Jalan Solo-Semarang tepatnya di timur SPBU Teras. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.45 WIB.
Kecelakaan terjadi bermula truk trailer L 8014 UJ melaju dari arah timur ke barat. Truk tersebut dikemudikan Satuman, warga asal Jombang.
Diduga sopir mengantuk sehingga truk yang dikemudikannya tersebut oling ke kanan menabrak median hingga naik ke atas masuk ke jalur berlawanan.
Sementara dari arah barat melaju kencang truk trailer AG 8842 AH. Sehingga adu banteng kedua truk pun tak terelakkan.
“Kecelakaan terjadi diduga sopir truk (L 8014 UJ) mengantuk,” ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan sopir truk trailer L 8014 UJ bersama kernetnya tewas di tempat. “Korban merupakan bapak dan anak. Dari Surabaya mau ke Boyolali,” kata Budi.[nag]