“BALASAN TERBAIK UNTUK HARIM BIN HAYYAN”

TRANSINDONESIA.co | Harim bin Hayyan ditusuk dalam sebuah pertempuran. Dia kemudian dibopong dalam keadaan tubuh penuh luka Saat kematian membayangi, orang orang pun menemuinya dan berkata, “Buatlah wasiat untuk kami!”

Harim pun berkata dengan suara yang nyaris kalah oleh kematian, “Juallah baju zirahku, lalu bayarlah hutangku! Jika tidak cukup, juallah budakku! Kunasihati kalian dengan penutup surah An Nahl, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang orang yang sabar” (QS An Nahl, 16:125 126)

Lalu, setelah itu, ruhnya pergi menemui Rabbnya pada hari yang sangat terik. Keajaiban pun terjadi, ketika Harim telah selesai dimakamkan, datanglah awan yang memayungi pusaranya Lalu, awan itu memercikan airnya sehingga tidak setetes pun yang meleset dari kuburan itu. Menurut suatu riwayat, air hujan itu menumbuhkan rerumputan (Dikutip dari 100 Tokoh Zuhud, Muhammad Shiddiq Al-Minsyawi, hlm. 155)

Ada nilai-nilai kebaikan dalam ayat Al Quran yang diungkapkan Harim dalam wasiatnya Satu di antaranya sangat lekat dengan peneladanan terhadap Al-Muntaqim. “Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu.”

Allah adalah Zat Yang Maha Pemberi Balasan. Namun, balasan yang diberikan Allah Ta’ala adalah balasan yang terbaik, tidak menzalimi, dan diberikan atas pelaku maksiat karena pada diri mereka terdapat sesuatu yang dibenci-Nya. Namun, balasan tersebut adalah jalan terakhir yang diberikan-Nya ketika seseorang tidak mau bertobat dan berusaha untuk tidak mengulangi lagi perbuatan maksiatnya.*KH. Abdullah Gymnastiar

Sumber: Buku Asmaul Hunsa Untuk Hidup Penuh Makna karya Aa Gym

Share