Antisipasi Dampak Bencana S saat GPDRR 2022, BNPB Gelar Geladi Ruang Kesiapsiagaan
TRANSINDONESIA.co | BNPB menyelenggarakan geladi ruang atau _tabletop exercise_ (TTX) sebagai bentuk kesiapsiagaan sebelum acara internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) berlangsung di Provinsi Bali pada Mei 2022. Para pemangku kepentingan di tingkat daerah dan pusat mengikuti TTX yang digelar di ITDC Nusa Dua, Bali, Kamis (2/12/2021).
Kesiapsiagaan menjadi salah satu persiapan yang dibangun sejak dini sehingga langkah-langkah strategis dan taktis dapat mengantisipasi atau meminimalkan dampak apabila terjadi bencana saat penyelenggaraanya. Kesiapsiagaan tersebut tidak hanya menyasar pada konteks bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi tetapi juga pandemi Covid-19 yang saat ini masih berlangsung di Indonesia. Langkah ini perlu dilakukan untuk memastikan peran, fungsi serta koordinasi dapat teridentifikasi dengan baik.
Di sisi lain, kesiapsiagaan ini menjadi salah satu indikator persiapan matang Pemerintah Indonesia dalam menjamin penyelenggaraan GPDRR 2022 yang akan dihadiri 28 kepala negara dan para delegasi 193 negara.
Sementara itu, pada saat memberikan arahan pada penyelenggaraan TTX, Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai sarana untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dalam mendukung GPDRR 2022. Kesiapsiagaan tersebut mencakup dalam mempersiapkan dari aspek penanganan delegasi, wisatawan, maupun masyarakat saat pelaksanaan GPDRR 2022.
“Diharapkan setelah hasil evaluasi atau rekomendasi dari kegiatan TTX, ini dapat dijadikan acuan dalam menyusun rencana kontinjensi,” tambah Raditya saat membuka kegiatan di Nusa Dua, Provinsi Bali, Kamis (2/12/2021).
Raditya menekankan bahwa untuk memastikan penanganan darurat bencana yang terpadu, perlu dilakukan latihan berbasis diskusi, yaitu TTX, sehingga terdapat keterpaduan konsep operasi dalam rencana kontinjensi yang disusun oleh masing-masing pihak terkait.
“Untuk memastikan pelaksanaan TTX dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan proses perencanaan dan persiapan yang memadai melalui beberapa tahapan,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Pemerintah Provinsi Bali terhadap kesiapsiagaan dalam mempersiapkan GPDRR nanti. Pesan yang disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, pelaksanaan TTX ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para pelaku TTX terhadap sistem penanganan darurat terpadu, yang melibatkan multipihak serta mekanisme koordinasi dan fungsi masing-masing pihak saat darurat bencana.
“Bali ini termasuk daerah yang berisiko tinggi terhadap bencana. Bali memiliki 14 potensi bencana, mulai dari gempa bumi, tsunami, tanah longsor sampai dengan likuefaksi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin, saat menyampaikan sambutan Sekretaris Daerah Provinsi Bali.
Pada konteks penyelenggaraan, kegiatan TTX ini diawali dengan pembekalan materi terkait sistem komando penanganan darurat bencana. Sedangkan dalam persiapan kegiatan, BNPB yang didukung SIAP SIAGA telah melakukan perencanaan awal, diskusi terfokus maupun lokakarya penyusunan rencana operasi latihan hingga persiapan akhir sebelum TTX ini dilakukan oleh para pemangku kepentingan.
Hadir pada TTX tersebut, para pemangku kepentingan dari unsur kementerian dan lembaga, TNI, Polri, Pemerintah Provinsi Bali maupun perwakilan lain organisasi, seperti Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Peserta yang hadir berperan sebagai narasumber, pelaku, observer dan perancang latihan.
TTX serupa pernah diselenggarakan oleh BNPB sebelum berlangsungnya pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia pada 2018. Kegiatan kesiapsiagaan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden RI dalam rapat terbatas pada Oktober 2020 sebagai bentuk persiapan GPDRR 2022.[oki]