Gempa Bali Rusak 617 Rumah dan Akses Jalan Terputus, Posko Darurat Beroperasi
TRANSINDONESIA.CO | Pascagempa yang mengguncang M4,8 Provinsi Bali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi dan Kabupaten telah mendirikan Posko Lapangan bagi para warga terdampak. Adapun lokasi posko lapangan terdapat di dua desa yang mengalami dampak cukup besar yakni di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Bangli.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Selasa (19/10/2021), pukul 05.00 WIB mencatat sebanyak 617 unit rumah rusak berat, 1.203 unit rusak ringan dan 42 unit rusak sedang.
Salah satu upaya untuk mempercepat penanganan pascagempa, Posko Lapangan telah didirikan di Kabupaten Karangasem yang terletak di Desa Ban, Kecamatan Kubu, sedangkan untuk di Kabupaten Bangli terletak di Dermaga Kedisan, Kecamatan Kintamani.
“Kami telah mendirikan posko lapangan di Karangasem dan Bangli, untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, serta menyiagakan untuk para warga yang ingin mengungsi,” ujar I Wayan Gede Eka Saputra, Kasubid Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi Bali melalui telepon, Selasa (19/10/2021).
Eka menambahkan, kondisi saat ini para warga memilih mengungsi di rumah keluarga terdekat, mengingat khawatir dengan harta benda yang masih tertinggal di rumah mereka. Namun, untuk bantuan logistik tetap didistribusikan dengan memberikan langsung ke lokasi masing-masing.
Percepatan Akses Jalan
Pascagempa M4,8 Bali juga menyebabkan longsoran dan reruntuhan batu yang menyebabkan kondisi jalan terputus. Berdasarkan peninjauan langsung di Kabupaten Karangasem dan Bangli, Ahad (17/10/2021) lalu, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, telah memastikan penanganan darurat bencana berjalan dengan baik. Sejumlah alat berat telah dikerahkan untuk membuka akses jalan yang sempat tertutup longsor.
Saat ini masih terdapat akses jalan yang masih tertutup yakni di Desa Trunyan, Kintamani. Pemberian bantuan logistik ke Desa Trunyan juga dilakukan melalui jalur lain melalui menyeberangi danau.
“Untuk Desa Trunyan, kami memberikan bantuan dengan menggunakan perahu melewati danau untuk mencapai desa tersebut, karena saat ini kondisi jalan masih terputus,” ujar Eka.
Tim Gabungan yang terdiri dari BNPB, BPBD Provinsi dan Kabupaten, unsur TNI-Polri, Instansi lintas unit, Relawan dan masyarakat bekerjasama melakukan penanganan darurat salah satunya membuka akses jalan darat ke Desa Trunyan yang hingga kini masih terputus. Upaya ini telah dan terus dilakukan dalam memberikan percepatan penanganan darurat bagi warga terdampak.[kik]