TRANSINDONESIA.CO | “Jangan menuntut Allah karena terlambatnya permintaan yang telah engkau minta kepada-Nya, tetapi hendaknya engkau koreksi dirimu, tuntut dirimu, supaya tidak terlambat melaksanakan kewajiban-kewajibanmu terhadap Allah, Rabbmu,” demikian ungkap Ibnu Atha’ilah dalam kitab Al-Hikam
Jadi saudaraku, jikalau kita mengenal Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan baik, kita pasti tidak akan protes kepada Allah atas apapun yang telah Dia tetapkan untuk kita. Karena, Allah adalah pencipta kita, Allah yang memiliki diri kita dan Allah Mahatahu segala permasalahan dan keperluan kita.
Tanpa kita jelaskan kepada Allah, sesungguhnya Allah sudah mengetahui setiap persoalan dan kebutuhan kita. Karena permasalahan kita pun tidak akan ada kecuali Allah yang mengizinkan. Kita lapar, Allah yang menciptakan lapar. Dan, pada saat yang sama, Allah pula yang menciptakan rezeki berupa makanan. Kita tidak mengerti mengapa kita harus merasakan haus. Namun, Allah menciptakan haus itu dan sekaligus menciptakan air untuk memenuhinya. Allah menciptakan tubuh kita ini dengan 70 persennya merupakan air. Dan, Allah pun tahu kita tidak akan bisa bertahan lama jika hidup tanpa air. Memang, ada kalanya Allah mengizinkan tidak ada air untuk beberapa saat sehingga kita bisa bersabar dan menggali hikmah di balik ketiadaan air tersebut.
Ada kalanya pula dalam keadaan lapar, Allah menghendaki agar kita tidak langsung bertemu dengan makanan sehingga kita harus merasakan lapar lebih lama. Namun, pasti ada hikmahnya. Boleh jadi supaya kita bisa lebih mensyukuri nikmat Allah, yang mana selama ini kita seringkali lupa jika makanan dengan mudah kita temukan.
Dengan ditundanya makanan, pada saat kita bertemu dengan makanan meski sedikit saja, rasanya akan lebih nikmat. Kalau terbiasa dengan makanan yang berlimpah, kita akan sangat kurang rasa syukurnya. Maka, untuk melatih kita pandai bersyukur, ditahanlah makanan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Perhatikan pula organ tubuh kita. Mata kita berkedip secara spontan tanpa ada keterlambatan. Jantung kita berdegup memompa darah, juga tanpa keterlambatan. Paru-paru kita berfungsi memompa udara juga tanpa keterlambatan. Semua tepat pada waktunya dan teratur. Kita seringkali lupa pada hal-hal seperti ini. Padahal, kita tidak pernah meminta kepada Allah supaya mata kita berkedip, jantung berdegup dan paru-paru bekerja tepat pada waktunya, akan tetapi semuanya beres karena Allah Maha Tahu keperluan kita.
Oleh karena itu, jangan berburuk sangka kepada Allah jika ada permohonan atau kebutuhan yang kita rasa terlambat terpenuhi. jangan kita buruk sangka kepada Allah jika suatu saat kita berdoa dan berusaha sekuat tenaga, tetapi harapan kita masih belum juga terwujud.
Ingatlah saudaraku, Allah adalah Al-Mujib, Zat Yang Maha Mengabulkan permohonan. Artinya, tidaklah kita memohon kepada Nya, kecuali Dia akan mengabulkannya dengan pengabulan terbaik, baik itu caranya ataupun prosesnya.*
KH. Abdullah Gymnastiar
Sumber : Buku Asmaul Husna Untuk Hidup Penuh Makna, karya Aa Gym, Jilid 2