Ini Presentase 10 Kota Besar Kasus Aktif Positif Covid-19

TRANSINDONESIA.CO – Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menyampaikan persentase kasus aktif dari 10 kota besar yang telah dianalisis.

Jumlah kasus kumulatif tertinggi di Indonesia pada analisis mingguan periode 16 Agustus 2020 didominasi oleh kota-kota besar. Hal ini menjadi evaluasi dan perhatian khusus bagi masyarakat di kota besar untuk tetap waspada akan persebaran COVID-19 di daerahnya.

Berkaitan dengan perkembangan jumlah kasus kumulatif tertinggi COVID-19 di Indonesia, Dewi menyampaikan hasil analisis mingguan pada 10 kota besar di Indonesia, diantaranya adalah Kota Surabaya, Jakarta Pusat, Kota Semarang, Kota Makassar, Kota Medan, Kota Banjarmasin, Kota Palembang, Kota Jayapura, Kota Depok, dan Kota Denpasar.

Berikut merupakan data jumlah kasus kumulatif pada 10 kota besar tersebut di peringkat nasional:

Kota Surabaya 10.800 kasus, peringkat ke-1.
Jakarta Pusat 7.535 kasus, peringkat ke-2.
Kota Semarang 6.351 kasus, peringkat ke-3.
Kota Makassar 5.938 kasus, peringkat ke-4.
Kota Medan 3.172 kasus, peringkat ke-10.
Kota Banjarmasin 2.374 kasus, peringkat ke-11.
Kota Palembang 2.188 kasus, peringkat ke-13.
Kota Jayapura 1.814 kasus, peringkat ke-14.
Kota Depok 1.496 kasus, peringkat ke-15.
Kota Denpasar 1.462 kasus, peringkat ke-16.

Namun, jika perkembangan angka kasus positif COVID-19 dianalisis berdasarkan insiden kumulatif per 100 ribu penduduk, Jakarta Pusat menempati peringkat pertama nasional, disusul oleh Kota Jayapura di peringkat ke-2, Kota Makassar peringkat ke-3, Kota Semarang peringkat ke-4, Kota Surabaya peringkat ke-5, Kota Banjarmasin peringkat ke-6, Kota Denpasar peringkat ke-13, Kota Palembang peringkat ke-40, Kota Medan peringkat ke-43 dan terakhir, Kota Depok pada peringkat ke-68.

Selanjutnya, Dewi menjelaskan kecepatan laju insidensi kasus per 100 ribu penduduk di 10 kota besar yang telah dianalisis. Terdata Jakarta Pusat menempati posisi pertama, disusul oleh Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Makassar, Kota Medan, Kota Jayapura, Kota Banjarmasin, Kota Depok, Kota Denpasar, dan pada posisi terakhir yaitu Kota Palembang.

Terakhir, Dewi memberikan tiga imbauan kepada masyarakat Indonesia terutama yang berada di perkotaan. Pertama, pahami bahwa kota merupakan poros segala aktivitas.

“Masyarakat harus tetap menjaga kota mereka agar tetap dapat produktif dan aman dari COVID-19 dengan disiplin mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Dewi.

Kedua, waspada penularan di kota besar. Masyarakat harus berhati-hati dan pemerintah daerah harus adaptif dan memiliki kapasitas yang baik untuk merespons.

“Terakhir dan paling penting, tetap patuhi protokol kesehatan dengan tetap waspada dan disiplin menggunakan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun karena hal ini jadi kunci kekuatan kita dalam melawan COVID-19,” tutup Dewi.[met/red]

Share
Leave a comment