Angkatan Laut AS Tangguhkan Pemecatan Kapten Kapal Induk USS Roosevelt

TRANSINDONESIA.CO – Angkatan Laut Amerika mendukung pemecatan kapten kapal induk yang menyerukan tindakan yang lebih cepat untuk melindungi awaknya dari perebakan luas pandemi virus corona.

Di sisi lain Angkatan Laut juga menangguhkan promosi seorang bintang satu yang juga ada di kapal USS Theodore Roosevelt, dengan menyimpulkan bahwa kedua pejabat ini membuat kesalahan serius.

Perebakan virus corona di atas kapal induk yang sedang ditempatkan di kawasan Pasifik, Maret lalu, menjadi salah satu krisis kepemimpinan militer terbesar dalam beberapa tahun terakhir ini. Lebih dari 1.000 awak kapal itu akhirnya dinyatakan terjangkit virus itu dan seorang diantaranya meninggal. Kapal sempat diistirahatkan selama beberapa minggu di Guam, dan baru ditugaskan kembali baru-baru ini.

Keputusan Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika, Laksamana Mike Gilday, untuk meminta pertanggungjawaban Kapten Brett Crozier dan pimpinannya Laksamana Muda Stuart Baker, mengukuhkan keprihatinan para pejabat tinggi Pentagon yang menuntut penyelidikan menyeluruh bulan lalu ketika penyelidikan pendahuluan merekomendasikan untuk memulihkan jabatan Crozier sebagai kapten kapal itu.

Rekomendasi Gilday itu mengakhiri drama yang telah menyelimuti Angkatan Laut selama hampir tiga bulan, membuat kapal induk itu harus diistirahatkan selama 10 minggu di Guam, dan menimbulkan serangkaian drama yang memicu pada pemecatan Crozier, mundurnya secara mendadak pejabat pelaksana urusan Angkatan Laut yang memecatnya, dan mendorong kajian lebih dalam tentang posisi komandan tertinggi di armada Pasifik dan bagaimana mereka menangani wabah virus mematikan itu.

Berdasarkan temuan itu, Crozier dan Baker sebenarnya masih dapat menjabat di Angkatan Laut dan pindah ke posisi lain dengan jabatan setara, tetapi peringatan yang dikeluarkan sepertinya akan mengakhiri karir kedua laki-laki itu.

Pemecatan Crozier menimbulkan kekecewaan awak kapal induk itu, di mana mereka menyampaikan rasa hormat dengan berdiri sambil bertepuk tangan ketika ia meninggalkan kapal itu. Penyelidikan yang dilakukan oleh Laksamana Robert Burke dan disetujui Gilday hari Jumat ini (19/6) mendukung keputusan terhadap Crozier dengan mengatakan penyelidikan yang lebih menyeluruh mendapati buruknya keputusan yang diambil untuk mengatasi perebakan virus corona dan sekaligus mengkomunikasikan hal itu secara tepat pada pimpinan di atasnya.

Penyelidikan itu juga menyimpulkan bahwa tanggapan lambat itu bukan hanya kesalahan Crozier, tetapi juga Bakerm yang dinilai tidak cepat membuat keputusan untuk mengatasi masalah yang ada. [em/pp]

Sumber : Voaindonesia

Share