Tanoto Foundation Telah Cakup 21 Sekolah Penerima Beasiswa

TRANSINDONESIA.CO – Tanoto Foundation Telah mencakup 21 sekolah di Sumatera Utara (Sumut) dengan total 153 siswa penerima beasiswa sejak tahun ajaran 2010-2011. Peningkatan jumlah penerima siswa akan terus dilakukan ditahun ajaran 2016-2017 dengan total 160 hingga 170 siswa sudah termasuk penerima beasiswa lama dan baru.

“Untuk mitra sekolah penerima beasiswa memang ada rencana kita tambahkan. Tapi sampai saat ini masih menjajaki sehingga perlu pertimbangan pusat apakah ini ditambah. Begitupun kita tetap mengejar target jumlah siswa penerima beasiswanya,” ujar rogram Manager Tanoto Foundation Medan, Yanno kepada wartawan di acara media gathering di Medan, Selasa (14/6/2016).

Dijelaskannya,  dalam memberikan beasiswa ini, Tanoto Foundation tidak hanya menilai dari prestasi belajarnya tapi juga yang terkendala secara ekonomi. Program beasiswa ini merupakan mandat dari pendiri Tanoto Foundation, Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei dalam upaya meningkatkan kualitas akses pendidikan di Indonesia.

Ilustrasi
Ilustrasi

“Perbaikan pendidikan ditambah dengan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas hidup merupakan andil nyata Tanoto foundation dalam upaya nasional menanggulangi kemiskinan di Indonesia,” jelasnya.

Ditambahkan Regional Program Manager Tanoto Foundation Sumut, Yusri Nasution menjelaskan, selain memberi beasiswa Tanoto Foundation juga telah melakukan berbagai kegiatan yakni program pelita sekolah asri (aman sehat ramah lingkungan) dengan tujuan meningkatkan kualitas ruang kelas agar aman dan nyaman bagi kegiatan belajar siswa dan meningkatkan kesadaran higienis serta menanamkan kecintaan terhadap lingkungan.

Selain itu kegiatan renovasi ruang kelas, pengadaan meubeuler, pelatihan konstruksi dengan tujuan meningkatkan kualitas ruang kelas agar aman dan segar. Kemudian kegiatan sekolah segar yakni pemberian bibit tanaman tong sampah, pembuatan toilet, pengadaan sanitasi air bersih, pelatihan guru dan renovasi ruang UKS.

“Ada juga pelita guru mandiri, yakni peningkatan profesionalisme guru melalui pelatihan pembelajaran pakem, alat peraga pembelajaran, dukungan KKG dan K3S serta beasiswa S1 untuk guru, dengan sasaran program kepala sekolah, dan guru instruktur,” ucapnya.

Kegiatan lainnya, tambah Yusri, pelita pusaka untuk meningkatkan koleksi pustaka sekolah dengan buku-buku referensi dan bacaan yang menarik untuk meningkatkan minat baca siswa, meningkatkan kemampuan guru dan mengelola perpustakaan kecil.

“Kita juga sudah melakukan MOU dengan Pemkab Batubara untuk secara resmi membantu sekolah-sekolah. Dan ini MoU yang pertama kali dilakukan di Indonesia dengan sasaran untuk peningkatan prasarana sekolah dan guru. Ini juga harus jadi contoh untuk Pemkab kain agar kualitas pendidikan di Indonesia semakin baik,” pungkasnya.[Don]

Share
Leave a comment