Pergunu Berharap Kuota Internet Subsidi Home Learning Tidak Terhambat Regulasi Teknis

TRANSINDONESIA.CO – Dampak Covid-19 pada bidang pendidikan memaksa munculnya kebijakan home learning alias belajar di rumah. Dengan memanfaatkan teknologi dan internet, pembelajaran daring sudah berjalan lebih dari 3 pekan. Sejumlah keluhan mulai muncul, mulai dari keterbatasan akses internet, adaptasi sistem, hingga tidak mampu beli qouta internet.

Melihat kondisi tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama, Aris Adi Leksono meminta kepada Kementerian penyelenggara pendidikan mengontrol kebijakan terkait subsidi kuota internet untuk Guru dan Siswa dapat tersalurkan kepada yang berhak secara efektif dan efisien. Karena hal tersebut akan membantu keberlangsungan home learning di masa Pandemi Covid-19.

“Kementerian terkait penyelenggaraan pendidikan terkait kebijakan subsidi kouta internet bagi Guru dan Siswa di masa home learning karena Covid-19 harus betul-betul memastikan itu terealisasi di bawah dengan cepat dan tepat, tanpa terhambat aturan-aturan teknis, dan ketakutan berlebihan dalam merubah anggaran. Ini penting, karena kalau tidak home learning tidak akan berjalan lagi, di banyak daerah,” terang Aris.

Lebih lanjut, Aris menjelaskan fakta di lapangan banyak Dinas Pendidikan, Kanwil Kementerian Agama, Kepala Sekolah, dan Kepala Madrasah yang masih belum merespon kebijakan kementerian terkait hal tersebut dengan cepat dengan dalih aturan teknis yang belum ada. Kondisi yang memperhatikan ini, menurut Aris perlu kebijaksanaan bersama agar Home Learning dapat terus berjalan.

“Di lapangan masih adem ayem, belum ada respon terkait program subsidi kuota tersebut. Perlu kebijaksanaan dari dinas, Kanwil Kemenag, kepala sekolah dan kepala madrasah agar segera terealisasi, karena menyangkut keberlangsungan pembelajaran di rumah,” tegas Aris

Selanjutnya, Aris menjelaskan, Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama juga akan ikut membantu dengan Program Sembako untuk Guru dan Kuota untuk Guru, agar pelayanan pembelajaran anak didik Indonesia tidak mengalami kendala. Pembelajaran dapat berjalan tanpa beban kehidupan di masa Covid-19.[rls]

Share