Seni Borobuduran : My House My Galery

TRANSINDONESIA.CO || Seniam konteks penataan lingkungan dapat dimulai dari rumah kita masing masing. Dengan menjadikan rumah menjadi galeri atau sebgaibtempat yang asri dan bercita rasa seni. Memahami dan mengimplementasikan seni dalam makna kehidupan sehari hari perlu kesadaran dan penyadaran bahwa apa yang ada dalam lingkungan kita memiliki nilai bagi terbangunnya spirit berkesenian. Seni memang dalam konsep yang kompleks seringkali malah membuat takut atau hilang nyali. Menata rumah sebagai galeri tentu saja dengan apa yang ada pada kita masing masing.

Tatkala apa yang ada bisa ditata bersih asri akan dapat berdampak rumah menjadi home. Rumah yg membuat suasana adem dan membuat krasan. Atau setidaknya ada sesuatu yang dapat menjadi inspirasi atau mampu menunjukkan sesuatu yang baru yang berbeda dengan lainnya. Dari situ dapat dimulai memberi nama rumah kita. Pilihan nama dapat diambil dari lingkunganya atau dari sesutu yang kita sukai atau yang dapat menjadi penanda. Menjadi ada pengingat yang membuat orang lain dapat membuat labeling.

Tentu saja label yang positif atau yang inspiring. Pada umumbya yang berani membuat seperti ini atau yang punya nyali memberi labeling adalah para seniman dan pecinta seni. Namun sesungguhnya masing masing pemilik rumah memiliki cita rasa seni yang dijalani dalam kehidupannya sehari hari.

Rumah yang menjadi galeri sering kali dibayangkan mjd art shop atau seolah olah mjd mewah dan biaya mahal. Dengan memanfaatkan apa yang ada dan sesuai kemampuan ini sebenarnya akan menjadi variasi variasi yang berbhineka. Rumah bercita rasa seni dpat membangun seni budaya dimulai rai rumah. Dari diri kita sendiri. Tanpa sadar tatkala semua atau benerapa kelompok dapat menginspirasi ini akan menstransformasi seni. Dari rumah juga dapat berkembang ke halaman, pekarangan, dll.

Kita dapat melihat kampung warna warni di malang. Paris Van Java di kalinangkrik bandongan kabupaten Magelang. Pada kinteks borobudur ini juga dapat dikembangkan pada model seni borobuduran. Inspirasi pita maha yang digerakkan Walter spies, Rudolf Bonet dkk, menghasilkan banyak seniman seperti ida bagus made poleng, dsb.

Arie smith dengan gerakan young artis menghasilkan aliran baru dalam seni rupa. Romo mangun yang membangun kawasan kali code, dsb. Banyak hal yang menarik  dan dari gerakkan my house my galery ini dapat mendukung masyarakat sadar wisata.

Borobudur sebagai salah satu kawasan strategi nasional dalam pengembangan pariwisata memerlukan dukungan masyarakat yang sadar wisata. Kekuatan dasar masyarakat yang sadar wisata ini dimulai dari diri kita sendiri.

Mendukung lingkungan yang asri, rumah yang dpt mjd ikon home sweet home. Borobuduran ini istilah yang didiskusikan bersama pelukis Yulianto Liestiono dkk. Yang dimulai dari diri kita atau dimulai dari rumah kita. Beberapa rumah yang ada di sekitar Borobudur dapat dijadikan model seperti rumah pelukis Dedy Paw dengan padepokkan apel watu.

Rumah dan galeri seni pelukis dan pecinta seni Umar Chusaeni dengan Limanjawinya. Rumah pelukis Tanggoel Angin dengan rumah potret. Rumah budayawan Sutanto atau dikenal tanto mendut dan masih banyak lagi. Apa yang menjadi gerakkan seni borobuduran yang dimulai dari rumah sendiri dalam konteks my house my galeri dapat dimulai dari rumah rumah teman teman seniman. Siapa saja dapat dijadikan bagian gerakkan seni budaya yang dengan cara menanamkan cita rasa seni sebagai salah satu kebutuhan adab. Di lereng menoreh ada tempat ziarah religi gua maria sendang sono, yang ditata romo mangun tanpa sadar juga telah menginspirasi warga sekitar untuk ikut menata. Salah satunya ada rumah ibu kita, gubuk ibu kita, dsb.

Seni dalam karya warga ini akan memarik membuat suasana religi, tradisi, hobi bahkan teknologi, dsb dapat menyatu sebagai ikon keteraturan sosial. Gerakkan seni my house my galery ini dapat dianalogikan sebagai roda roda jam yang kecil besar saling terkait dan menghasilakan suatu tanda yang menginspirasi sebagail basis masyarakat sadar wisata. Seni borobuduran sebenarnya sudah dirintis para pendahulu, para seniman dan budayawan tinggal menghubung hubungkan, mensinergikan, memberi nama atau labeling positif yang inspiratif variatif. Manusia pada dasarnya sebagai mahkluk berbudaya tinggal disadari dikembangkan atau tidak. Dengan gerakkan seni borobuduran ini dapat terus dikembangkan pada berbagai kawasan wisata lainnya. Yang disesuaikan dengan corak masyarakat dan budayanya. Seni jembatan hati yang membuat asri dan ngangeni.

Kampoeng Semar
14 Mei 2021

Chryshnanda Dilaksanakan

 

Share
Leave a comment