Tanah Longsor dan Banjir Terjang Beberapa Wilayah Nusantara

TRANSINDONESIA.CO – Sejumlah wilayah di Nusantara diterjang banjir dan longsor, Rabu (12/2/2020), sekitar pukul 04.30 WIB. Banjir melanda wilayah Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, disebabkan hujan lebat mengakibatkan sungai Batang Maek meluap.

BPBD Kabupaten telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan darurat di lapangan.

Selain di Sumatera Barat, beberapa wilayah lain seperti Desa Tlagan di Madiun dan Desa Curup di Panukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan, mengalami banjir.

“Beberapa keluarga terdampak akibat peristiwa alam tersebut. Hujan yang berintensitas tinggi serta sungai yang tidak mampu menampung debit air hujan akhirnya meluap dan menggenangi beberapa kawasan tersebut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo, Rabu (12/2/2020).

Data BNPB per 10 Februari 2020 lalu mencatat bencana banjir merupakan jenis bencana yang tertinggi. Berikut jumlah kejadian hingga minggu ketiga Februari 2020, yaitu banjir 171 kejadian, puting beliung 155, tanah longsor 98, kebakaran hutan dan lahan 28, gelombang pasang 2 dan gempa bumi 1.

Sementara, tanah longsor menerjang wilayah Desa Hergamanah, Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020), pukul 19.00 WIB, mengakibatkan 10 unit rumah rusak berat.

“Keluarga yang rumahnya mengalami rusak berat telah mengungsi ke rumah saudara maupun tetangga. Selain adanya rumah rusak berat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat 70 unit rumah mengalami rusak ringan hingga rusak sedang,” katanya.

Menurut Agus, longsor dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan tanggul jebol. Menyikapi kondisi tersebut, BPBD Kabupaten Bandung Barat melakukan penanganan darurat seperti kaji cepat, evakuasi dan penyelamatan, pengamanan barang warga serta koordinasi dengan dinas terkait lain. Tenda pengungsi didirikan oleh pemerintah daerah untuk mengakomodasi warga yang rumah mengalami kerusakan. Warga terdampak membutuhkan bantuan logistik permakanan, selimut dan tikar. [gdb]

Share